Mustadrak 78 Utusan Surga dan Utusan Neraka (1/3)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 32

32 – بِعْثُ الْجَنَّةِ وَ بِعْثُ النَّارِ

1-32. Utusan Surga dan Utusan Neraka

78 – أَخْبَرَنَا أَبُوْ جَعْفَرٍ أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْحَافِظُ بِهَمْدَانَ، ثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ الْحُسَيْنِ، ثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِيْ إِيَاسٍ، ثَنَا شَيْبَانُ، وَ أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الشَّافِعِيُّ، ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ الْحَسَنِ الْحَرْبِيُّ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوْسَى الْأَشْيَبُ، ثَنَا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمنِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ وَ هُوَ فِيْ بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَ قَدْ قَارَبَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ السَّيْرُ فَرَفَعَ بِهَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ صَوْتَهُ: ( يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَ تَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَ تَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَ مَا هُمْ بِسُكَارَى وَ لكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيْدٌ ). فَلَمَّا سَمِعَ أَصْحَابُهُ ذلِكَ، حَثُّوا الْمَطِيَّ وَ عَرَفُوْا أَنَّهُ عِنْدَ قَوْلٍ يَقُوْلُهُ، فَلَمَّا تَأَشَّبُوْا عِنْدَهُ حَوْلَهُ قَالَ: “هَلْ تَدْرُوْنَ أَيَّ يَوْمٍ ذَاكُمْ؟” قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ قَالَ: “ذَاكَ يَوْمُ يُنَادِيْ آدَمُ فَيُنَادِيْهِ رَبُّهُ فَيَقُوْلُ: يَا آدَمُ، ابْعَثْ بَعْثَ النَّارِ، فَيَقُوْلُ: وَ مَا بَعْثُ النَّارِ؟ فَيَقُوْلُ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعُ مِائَةٍ وَ تِسْعَةٌ وَ تِسْعُوْنَ إِلَى النَّارِ وَ وَاحِدٌ إِلَى الْجَنَّةِ” قَالَ: فَأُبْلِسُوْا حَتَّى مَا أَوْضَحُوْا بِضَاحِكَةٍ، فَلَمَّا رَأَى رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – ذَاكَ قَالَ: “اعْلَمُوْا وَ أَبْشِرُوْا، فَوَ الَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ مَعَ خَلِيْقَتَيْنِ مَا كَانَتَا مَعَ شَيْءٍ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ يَأْجُوْجُ وَ مَأْجُوْجُ وَ مَنْ هَلَكَ مِنْ بَنِيْ آدَمَ وَ بَنِيْ إِبْلِيْسَ” قَالَ: فَسَرَّى ذلِكَ عَنِ الْقَوْمِ قَالَ: “اعْلَمُوْا وَ أَبْشِرُوْا، فَوَ الَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالرَّقْمَةِ فِيْ ذِرَاعِ الدَّابَّةِ أَوْ كَالشَّامَةِ فِيْ جَنْبِ الْبَعِيْرِ”.

[ ص: 186 ] هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحُ الْإِسْنَادِ وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ بِطُوْلِهِ، وَ الَّذِيْ عِنْدِيْ أَنَّهُمَا قَدْ تَحَرَّجَا مِنْ ذلِكَ خَشْيَةَ الْإِرْسَالِ. وَ قَدْ سَمِعَ الْحَسَنُ مِنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ وَ هذِهِ الزِّيَادَاتُ الَّتِيْ فِيْ هذَا الْمَتْنِ أَكْثَرُهَا عِنْدَ مَعْمَرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ وَ هُوَ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا جَمِيْعًا وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ وَ لَا وَاحِدٌ مِنْهُمَا.

78/78. Abū Ja‘far Aḥmad bin ‘Ubaid al-Ḥāfizh mengabarkan kepada kami di Hamdān, Ibrāhīm bin Ḥusain menceritakan kepada kami, Ādam bin Abī IyḤs menceritakan kepada kami, Syaibān menceritakan kepada kami, Abū Bakar Muḥammad bin ‘Abdullāh asy-Syāfi‘ī menceritakan kepada kami, Isḥāq bin Ḥasan al-Ḥarbī menceritakan kepada kami, Ḥasan bin Mūsā al-Asyab menceritakan kepada kami, Syaibān bin ‘Abd-ur-Raḥmān menceritakan kepada kami dari Qatādah, dari Ḥasan, dari ‘Imrān bin Ḥushain, bahwa Rasūlullāh s.a.w. bersabda ketika sedang dalam sebagian perjalanannya, ketika itu jarak antara para sahabat berdekatan satu sama lain, beliau membaca dua ayat ini dengan suara keras: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.” (al-Hajj [22]: 1-2).

Ketika para sahabat beliau mendengarnya, mereka pun mempercepat kendaraannya. Mereka mengetahui bahwa beliau hendak mengatakan sesuatu. Setelah mereka berkumpul di sekeliling beliau, beliau pun bersabda: “Tahukah kalian hari apa itu?” Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Itu adalah hari saat Adam menyeru, lalu Tuhannya menyerunya dengan berfirman: “Wahai Adam, kirimlah utusan neraka (orang-orang yang akan dikirim ke neraka (maksudnya bedakanlah penduduk neraka dari yang lainnya)!” Adam lalu bertanya: “Apakah utusan neraka?”Allah berfirman: “Dari setiap seribu, ada 999 orang yang akan dikirim ke neraka, dan hanya satu yang (akan dikirim) ke surga.

‘Imrān berkata: Para sahabat kemudian sedih, sampai tidak ada seorang pun yang tertawa di antara mereka. Ketika Rasūlullāh s.a.w. melihat itu, beliau bersabda: “Ketahuilah dan bergembiralah! Demi Dzat yang jiwa Muḥammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya kalian bersama dua makhluk, dan tidaklah keduanya bersama melainkan Allah akan memperbanyak keduanya, (yaitu) Ya‘juj dan Ma‘juj, serta orang-orang yang binasa (kafir) dari kalangan bani Adam dan keturunan Iblis.

‘Imrān berkata: “Hal itu akhirnya membuat mereka senang, lalu Nabi s.a.w. bersabda: “Ketahuilah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa Muḥammad berada di tangan-Nya, kalian dibandingkan manusia (seluruhnya) itu hanya seperti garis di lengan binatang tunggangan atau seperti hati lalat di punggung unta.” (1391).

Sanad hadits ini shaḥīḥ. Al-Bukhārī dan Muslim tidak meriwayatkannya dengan redaksi yang panjang.

Menurutku, al-Bukhārī dan Muslim merasa berat meriwayatkananya karena khawatir hadits tersebut mursal, Ḥasan pernah mendengar dari ‘Imrān bin Ḥushain. Tambahan-tambahan yang terdapat dalam redaksi ini kebanyakan berasal dari riwayat Ma‘mar, dari Qatādah, dari Anas.

Hadits ini shaḥīḥ menurut syarat al-Bukhārī dan Muslim, tapi keduanya atau salah seorang dari keduanya tidak meriwayatkannya.

Catatan:

  1. (139). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Sanad-nya shaḥīḥ, ḥasan, dan dia pernah mendengar hadits dari ‘Imrān.”

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *