72 – حَدَّثَنَاهُ أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الشَّافِعِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَرْزُوْقٍ، ثَنَا عَفَّانُ، ثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِيْ سَلَمَةَ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْجَنَّةَ قَالَ: يَا جِبْرَائِيْلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا، ثُمَّ حَفَّهَا بِالْمَكَارِهِ، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: وَ عِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيْتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ، ثُمَّ خَلَقَ النَّارَ، فَقَالَ: يَا جَبْرَائِيْلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا قَالَ =: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا =، فَقَالَ =: لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلَهَا قَالَ =: فَحَفَّهَا بِالشَّهَوَات، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: يَا رَبِّ وَ عِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيْتُ أَنْ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا”.
72/72. Abū Bakar Muḥammad bin ‘Abdullāh asy-Syāfi‘ī menceritakan kepada kami di Baghdād, Muḥammad bin ‘Abdullāh bin Marzūq menceritakan kepada kami, ‘Affān menceritakan kepada kami, Ḥammād bin Salamah menceritakan kepada kami dari Muḥammad bin ‘Amr, dari Abū Salamah, dari Abū Hurairah, dia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Ketika Allah menciptakan surga, Dia berfirman: “Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah dalamnya”. Jibril pun pergi dan melihatnya, lalu dia berkata: “Tidak seorang pun yang mendengarnya kecuali ingin memasukinya.” Surga itu pun dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai (berbagai pantangan). Allah kemudian berfirman: “Pergilah dan lihat dalamnya.” Jibril pun pergi dan melihatnya, lalu berkata: “Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak ada yang bisa memasukinya”. Allah kemudian menciptakan neraka, lalu Dia berfirman: “Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah dalamnya”. Jibril pun pergi dan melihatnya. Dia lalu berkata: “Tidak ada seorang pun yang mendengarnya lalu ingin memasukinya”. (Neraka) pun dikelilingi oleh syahwat (kesenangan). Allah kemudian berfirman: “Pergilah dan lihatlah dalamnya.” (Jibril) pun pergi dan melihatnya, kemudian berkata: “Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak tersisa seorang pun kecuali akan memasukinya.” (1331).