59 – حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ رَزِيْنٍ، ثَنَا هَارُوْنُ بْنُ [ ص: 177 ] مَعْرُوْفٍ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِيْ أَبُوْ صَخْرٍ، عَنْ أَبِيْ حَازِمٍ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَأْلَفُ، وَ لَا خَيْرَ فِيْمَنْ لَا يَأْلَفُ وَ لَا يُؤْلَفُ”.
صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَ لَا أَعْلَمُ لَهُ عِلَّةً، وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ.
59/59. Abū Bakar bin Isḥāq menceritakan kepada kami, Aḥmad bin Yaḥyā bin Razīn menceritakan kepada kami, Hārūn bin Ma‘rūf menceritakan kepada kami, ‘Abdullāh bin Wahb menceritakan kepada kami, Abū Shakhr menceritakan kepadaku dari Abū Ḥāzim, dari Abū Hurairah r.a., bahwa Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya orang mu’min itu saling menyayangi, dan tidak ada kebaikan pada orang yang tidak menyayangi serta tidak disayangi.” (1201).
Hadits ini shaḥīḥ sesuai syarat al-Bukhārī dan Muslim. Aku tidak mengetahui ada ‘illat-nya, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.
Al-Munawī mengutip perkataaa al-Ḥakīm dalam al-Faidh, dan adz-Dzahabī mengiringi komentarnya.
Hadits ini diriwayatkan dengan berbagai redaksi (yang berbeda-beda).
Lih. Al-Maqāshid-ul-Ḥasanah (no. 1233); at-Tamyīz (no. 1519); Kasyf-ul-Khafā’ (no.2698); al-Jami‘-ush-Shaghīr (9146 dan 9147); ad-Durar-ul-Muntatsirah (no. 400); Musnad Aḥmad (2/400 dan 5/335); at-Tadzkirah karya az-Zarkasyī (no. 49).