Mustadrak 40 Melaksanakan Perjanjian Dengan Baik Adalah Sebagian Dari Iman

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

18 – حُسْنُ الْعَهْدِ مِنَ الْإِيْمَانِ

1-18. Melaksanakan Perjanjian Dengan Baik Adalah Sebagian Dari Iman.

40 – حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوْبَ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ، ثَنَا أَبُوْ عَاصِمٍ، ثَنَا صَالِحُ بْنُ رُسْتُمَ، عَنِ ابْنِ أَبِيْ مُلَيْكَةَ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: جَاءَتْ عَجُوْزٌ إِلَى النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – وَ هُوَ عِنْدِيْ، فَقَالَ: لَهَا رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “مَنْ أَنْتِ؟ ” قَالَتْ: أَنَا جَثَّامَةُ الْمُزَنِيَّةُ، فَقَالَ: ” بَلْ أَنْتِ حَسَّانَةُ الْمُزَنِيَّةُ، كَيْفَ أَنْتُمْ؟ كَيْفَ حَالُكُمْ؟ كَيْفَ كُنْتُمْ بَعْدَنَا؟” قَالَتْ: بِخَيْرٍ بِأَبِيْ أَنْتَ وَ أُمِّيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَلَمَّا خَرَجَتْ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، تُقْبِلُ عَلَى هذِهِ الْعَجُوْزِ هذَا الْإِقْبَالَ؟ فَقَالَ: “إِنَّهَا كَانَتْ تَأْتِيْنَا زَمَنَ خَدِيْجَةَ، وَ إِنَّ حُسْنَ الْعَهْدِ مِنَ الْإِيْمَانِ”.

[ ص: 166 ] هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ فَقَدِ اتَّفَقَا عَلَى الْاِحْتِجَاجِ بِرُوَاتِهِ فِيْ أَحَادِيْثَ كَثِيْرَةٍ وَ لَيْسَ لَهُ عِلَّةٌ.

40/40. Abul-‘Abbās Muḥamamd bin Ya‘qūb menceritakan kepada kami, Muḥammad bin Isḥāq ash-Shaghānī menceritakan kepada kami, Abū ‘Āshim menceritakan kepada kami, Shāliḥ bin Rustam menceritakan kepada kami dari Ibnu Abī Mulaikah, dari ‘Ā’isyah, dia berkata: “Seorang nenek-nenek datang menemui Nabi s.a.w. ketika beliau sedang berada di sampingku, maka Rasulullah bertanya kepadanya: “Siapakah engkau?” Dia menjawab: “Aku Jatstsāmah (perempuan yang menakutkan) al-Muzaniyyah.” Nabi s.a.w. lalu bersabda: “Justru engkau Ḥassānah (perempuan yang baik dan menarik) al-Muzaniyyah. Bagaimana kalian, bagaimana kabar kalian, bagaimana kondisi kalian setelah (ditinggal) kami?” Dia menjawab: “Baik, demi ayah dan ibuku, wahai Rasūlullāh.”

Tatkala perempuan tersebut keluar, aku (‘A’isyah) pun bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah terhadap nenek-nenek tadi engkau menyambutnya sedemikian rupa?” Nabi s.a.w. lalu menjawab: “Sesungguhnya dia pernah datang kepada kami pada masa Khadījah, dan perjanjian yang baik termasuk bagian dari iman.” (1001).

Hadits ini shaḥīḥ sesuai syarat al-Bukhārī dan Muslim. Keduanya telah sepakat berhujjah dengan para periwayatnya dalam banyak hadits, dan tidak terdapat ‘illat-nya.

Catatan:

  1. (100). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini sesuai syarat al-Bukhārī dan Muslim. Selain itu, tidak ada ‘illat dalam hadits tersebut.”

    Al-Munawī juga sepakat dengan al-Bukhārī dan Muslim dalam al-Faidh.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *