Mustadrak 24 Mengenal Orang Mu’min yang Paling Sempurna (2/3)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 14

24 – حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ أَحْمَدَ الْقَاضِيْ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ أَبِيْ مَرْيَمَ، وَ عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، قَالَا: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، حَدَّثَنِيْ أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ اللَّيْثِيِّ، عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – فِيْ حَجَّةِ الْوَدَاعِ: “أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ؟ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَ أَمْوَالِهِمْ، وَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ، وَ الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِيْ طَاعَةٍ، وَ الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَ الذُّنُوبَ”.

وَ زِيَادَةٌ أُخْرَى عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَ لَمْ يُخْرِجَاهَا.

24/24. ‘Abd-ur-Raḥmān bin al-Ḥasan bin Aḥmad al-Qādhī menceritakan kepada kami, Ibrāhīm bin al-Ḥusain menceritakan kepada kami, Sa‘īd bin Abī Maryam dan ‘Abdullāh bin Shāliḥ menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al-Laits menceritakan kepada kami, Abū Hāni al-Khaulānī menceritakan kepadaku dari ‘Amr bin Mālik al-Laitsī, dari Fudhālah bin ‘Ubaid, dia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda pada haji Wadā‘: “Maukah kalian kuberitahu tentang (hakikat) seorang mu’min, yaitu orang yang dapat memberi keamanan kepada manusia lainnya pada diri dan harta mereka. Orang muslim adalah orang yang kaum muslim lainnya selamat dari (gangguan) lidah dan tangannya. Orang yang berjihad adalah orang yang dapat memerangi nafsunya dalam menjalani ketaatan. Orang yang hijrah dan orang yang meninggalkan dosa dan kesalahan.” (841).

Ada tambahan redaksi lain yang sesuai dengan syarat Muslim, namun al-Bukhārī dan Muslim tidak meriwayatkannya.

Catatan:

  1. (84). Imām adz-Dzahabī tidak mengomentarinya dalam at-Talkhīsh.

    H.R. Ibnu Ḥibbān (Shaḥīḥu Ibni Ḥibbān, no. 2482, pembahasan: Berbuat baik, dan Mawārid-uzh-Zham‘ān, no. 25); dan Aḥmad (al-Musnad, 6/21) dari jalur lain.

    Lih. Itḥāf-us-Sādāt-il-Muttaqīn (6/254) dan as-Silsilat-ush-Shaḥīḥah (no. 546).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *