177 – أَخْبَرَنَا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ السِّجْزِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ الْمَكِّيُّ، ثَنَا سَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ، ثَنَا يَعْقُوْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمنِ، وَ عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِيْ عَمْرٍو مَوْلَى الْمُطَّلِبِ، عَنِ الْمُطَّلِبِ، عَنْ أَبِيْ مُوْسَى قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَكَرِهَهَا حِيْنَ يَعْمَلُ وَ عَمِلَ حَسَنَةً فَسُرَّ بِهَا فَهُوَ مُؤْمِنٌ”.
هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ بِهذَا اللَّفْظِ، وَ قَدْ ذَكَرْتُ فِيْمَا تَقَدَّمَ مِنْ خِطْبَةِ عُمَرَ بِالْجَابِيَةِ وَ أَنَّهُمَا لَمْ يُخْرِجَاهُ وَ هذَا بِغَيْرِ ذلِكَ اللَّفْظِ أَيْضًا.
177. Da‘laj bin Aḥmad as-Sajzī mengabarkan kepada kami, Muḥammad bin ‘Alī bin Zaid al-Makkī menceritakan kepada kami, Sa‘īd bin Manshūr menceritakan kepada kami, Ya‘qūb bin ‘Abd-ir-Raḥmān dan ‘Abd-il-‘Azīz bin Muḥammad menceritakan kepada kami dari ‘Amr bin Abī ‘Umar serta maula al-Muththalib dari al-Muththalib, dari Abū Mūsā, dia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Barang siapa melakukan keburukan lalu dia membencinya ketika melakukannya, dan melakukan kebaikan lalu dia menyukainya ketika melakukannya, maka dia seorang mu’min.” (2381).
Hadits ini shaḥīḥ sesuai syarat al-Bukhārī dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya dengan redaksi ini. Aku telah menyebutkan sebelumnya pada pidato ‘Umar di Jābiyah, bahwa keduanya tidak meriwayatkannya. Jadi, ini merupakan redaksi lain dari hadits yang telah disebutkan.