Mustadrak 102 Enam Orang yang Allah Laknat

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

48 – سِتَّةٌ لَعَنَهُمُ اللهُ وَ كُلُّ نَبِيٍّ مُجَابٌ

1-48. Enam Orang yang Allah Laknat, Dan Doa Setiap Nabi Itu Dikabulkan.

102 – حَدَّثَنَا أَبُوْ مُحَمَّدِ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ دَرَسْتَوَيْهِ الْفَارِسِيُّ، ثَنَا يَعْقُوْبُ بْنُ سُفْيَانَ الْفَارِسِيُّ.

وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيْهُ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادٍ، قَالَا:

ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ، ثَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ أَبِي الْمَوَالِ الْقُرَشِيُّ.

وَ أَخْبَرَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ، ثَنَا الْفَضْيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، ثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ، ثَنَا ابْنُ أَبِيْ الْمَوَالِ عَبْدُ الرَّحْمنِ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَوْهَبٍ الْقُرَشِيُّ، عَنْ أَبِيْ بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : ” سِتَّةٌ لَعَنْتُهُمْ، لَعَنَهُمُ اللهُ، وَ كُلُّ نَبِيٍّ مُجَابٌ: الْمُكَذِّبُ بِقَدْرِ اللهِ، وَ الزَّائِدُ فِيْ كِتَابِ اللهِ، وَ الْمُتَسَلِّطُ بِالْجَبَرُوْتِ يُذِلُّ مَنْ أَعَزَّ اللهُ وَ يُعِزُّ مَنْ أَذَلَّ اللهُ، وَ الْمُسْتَحِلُّ لِحُرَمِ اللهِ، وَ الْمُسْتَحِلُّ مِنْ عِتْرَتِيْ مَا حَرَّمَ اللهُ، وَ التَّارِكُ لِسُنَّتِيْ”.

[ ص: 197 ] قَدِ احْتَجَّ الْبُخَارِيُّ بِعَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ أَبِي الْمَوَالِ وَ هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحُ الْإِسْنَادِ، وَ لَا أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ.

102/102. Abū Muḥammad ‘Abdullāh bin Ja‘far bin Darastawaih al-Fārisī menceritakan kepada kami, Ya‘qūb bin Sufyān al-Fārisī menceritakan kepada kami,

Abū Bakar bin Isḥāq al-Faqīh menceritakan kepada kami, ‘Abd-ur-Raḥmān bin Abul-Mawāl al-Quraisī menceritakan kepada kami,

Muḥammad bin al-Mu’ammal mengabarkan kepadaku, al-Fadhl bin Muḥammad asy-Sya‘rānī menceritakan kepada kami, Qutaibah bin Sa‘īd menceritakan kepada kami, Ibnu Abil-Mawāl ‘Abd-ur-Raḥmān menceritakan kepada kami, ‘Abdullāh bin Mauhab al-Quraisī menceritakan kepada kami dari Abū Bakar bin Muḥammad bin ‘Amr bin Ḥazm, dari ‘Amrah, dari ‘Ā’isyah r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Ada enam orang yang aku laknat, semoga Allah melaknatnya, dan setiap nabi itu dikabulkan (doanya): (1). Orang yang mendustakan takdir Allah, (2). Orang yang menambahi kitab Allah, (3). Orang yang betindak sewenang-wenang dengan kekuasaannya (untuk) menghinakan orang yang dimuliakan Allah, dan memuliakan orang yang dihinakan oleh Allah, (4). Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah, (5). Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dari keturunanku, (6). Dan orang yang meninggalkan Sunnahku.” (1631).

Sanad hadits ini shaḥīḥ. Al-Bukhārī berhujjah dengan ‘Abd-ur-Raḥmān bin Abul-Mawāl. Aku tidak mengetahui ada ‘illat-nya, tapi al-Bukhārī dan Muslim tidak meriwayatkannya.

Catatan:

  1. (163). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini shaḥīḥ dan kami tidak mengetahui ada ‘illat-nya. Qutaibah dan Isḥāq al-Farwī meriwayatkan darinya.”
    Adz-Dzahabī juga meriwayatkannya dalam at-Talkhīsh pada tempat lain (no. 3940 dan 3941) namun dia tidak mengomentarinya.
    Kemudian dia meriwayatkannya untuk ketiga kalinya (4/96) lalu berkata: “Sekalipun Isḥāq salah satu syaikh al-Bukhārī, tapi dia membawa bencana.
    An-Nasā’ī berkomentar: “Dia adalah periwayat yang tidak tsiqah.”
    Abū Dāūd berkata: “Dia adalah periwayat dha‘īf.”
    Ad-Dāraquthnī sendiri meninggalkannya.
    Abū Ḥātim berkata: “Dia adalah periwayat shadūq (orang yang sangat jujur).”
    ‘Abdullāh (bin Mauhab) tidak bisa dijadikan sebagai hujjah karena haditsnya munkar.
    Al-Munawī menambahkan dalam Faidh al-Qadīr: “Akan tetapi dalam al-Kabā‘ir dia meriwayatkannya dari hadits ‘Ā’isyah, kemudian berkata: “Sanad-nya shaḥīḥ.”

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *