Musnad Ahmad no.41 s.d 43 – Musnad Abu Bakar ash-Shiddiq (41-43/77) : Kemurtadan Sepeninggal Nabi S.A.W.

مسند أحمد ١٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ يَزِيْدُ بْنُ سَعِيْدِ بْنِ ذِيْ عَصْوَانَ الْعَنْسِيُّ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ اللَّخْمِيِّ عَنْ رَافِعٍ الطَّائِيِّ رَفِيْقِ أَبِيْ بَكْرٍ فِي غَزْوَةِ السُّلَاسِلِ قَالَ: وَ سَأَلْتُهُ عَمَّا قِيْلَ مِنْ بَيْعَتِهِمْ فَقَالَ وَ هُوَ يُحَدِّثُهُ عَمَّا تَكَلَّمَتْ بِهِ الْأَنْصَارُ وَ مَا كَلَّمَهُمْ بِهِ وَ مَا كَلَّمَ بِهِ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ الْأَنْصَارَ وَ مَا ذَكَّرَهُمْ بِهِ مِنْ إِمَامَتِيْ إِيَّاهُمْ بِأَمْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ مَرَضِهِ فَبَايَعُوْنِيْ لِذلِكَ وَ قَبِلْتُهَا مِنْهُمْ وَ تَخَوَّفْتُ أَنْ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ تَكُوْنُ بَعْدَهَا رِدَّةٌ.

Musnad Aḥmad 41: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī Bin ‘Ayyāsy, telah menceritakan kepada kami al-Walīd Bin Muslim dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Yazīd Bin Sa‘īd Bin Dzī ‘Ashwān al-‘Ansī, dari ‘Abd-ul-Mālik Bin ‘Umair al-Lakhmī, dari Rāfi‘ ath-Tha’ī yaitu orang yang mendampingi Abū Bakar pada peperangan as-Sulāsil, dia berkata: “Aku bertanya kepadanya tentang ucapan yang mereka katakan pada saat mereka Bai’at, maka dia (Abū Bakar-ed) berkata sambil bercerita kepada Rāfi‘ tentang apa yang di katakan oleh orang Anshār, dan apa yang dikatakannya kepada mereka, serta apa yang dikatakan ‘Umar Bin al-Khaththāb kepada orang Anshār dan apa yang dia sampaikan kepada mereka tentang kepemimpinanku kepada mereka atas perintah Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sakit, kemudian mereka membai‘atku (Abū Bakar-ed) untuk itu dan akupun menerimanya dari mereka, dan aku (Abū Bakar-ed) khawatir akan terjadi fitnah yang menyebabkan setelahnya, yaitu kemurtadan.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: Tidak ada.

مسند أحمد ٢٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنِيْ وَحْشِيُّ بْنُ حَرْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ وَحْشِيِّ بْنِ حَرْبٍ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَقَدَ لِخَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ عَلَى قِتَالِ أَهْلِ الرِّدَّةِ وَ قَالَ إِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ نِعْمَ عَبْدُ اللهِ وَ أَخُو الْعَشِيْرَةِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ وَ سَيْفٌ مِنْ سُيُوْفِ اللهِ سَلَّهُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ عَلَى الْكُفَّارِ وَ الْمُنَافِقِيْنَ.

Musnad Aḥmad 42: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī Bin ‘Ayyāsy, telah menceritakan kepada kami al-Walīd Bin Muslim, telah menceritakan kepadaku Waḥsyī Bin Ḥarb, dari Bapaknya, dari Kakeknya Waḥsyī Bin Ḥarb, bahwa Abū Bakar menunjuk Khālid Bin Walīd untuk memerangi orang-orang yang murtad, kemudian berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik baik hamba Allah dan saudara untuk bergaul adalah Khālid Bin al-Walīd dan salah satu dari pedang-pedang Allah, yang Allah hunuskan kepada orang-orang kafir dan munafiq.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: ST: 3781; MA: 8363.

مسند أحمد ٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ صَالِحٍ عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ الْكَلَاعِيِّ عَنْ أَوْسَطَ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِيْنَةَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِسَنَةٍ فَأَلْفَيْتُ أَبَا بَكْرٍ يَخْطُبُ النَّاسَ فَقَالَ قَامَ فِيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَامَ الْأَوَّلِ فَخَنَقَتْهُ الْعَبْرَةُ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ سَلُوا اللهَ الْمُعَافَاةَ فَإِنَّهُ لَمْ يُؤْتَ أَحَدٌ مِثْلَ يَقِيْنٍ بَعْدَ مُعَافَاةٍ وَ لَا أَشَدَّ مِنْ رِيْبَةٍ بَعْدَ كُفْرٍ وَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّهُ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ وَ هُمَا فِي الْجَنَّةِ وَ إِيَّاكُمْ وَ الْكَذِبَ فَإِنَّهُ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ وَ هُمَا فِي النَّارِ.

Musnad Aḥmad 43: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Raḥmān Bin Mahdī, telah menceritakan kepada kami Mu‘āwiyah yaitu Ibnu Shāliḥ, dari Sulaim Bin ‘Āmir al-Kalā‘ī, dari Ausath Bin ‘Amru dia berkata: Aku tiba di Madinah satu tahun setelah wafatnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku mendapati Abū Bakar sedang berkhutbah di hadapan orang-orang lalu berkata; Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan kami pada tahun pertama, beliau merasa tercekik oleh ungkapan tersebut sebanyak tiga kali, kemudian beliau bersabda “Wahai manusia mohonlah keselamatan kepada Allah, karena sesungguhnya tidaklah seseorang diberi seperti keyakinan setelah keselamatan, dan tidak ada yang lebih dahsyat dari keraguan setelah kekufuran. berlaku jujurlah kalian karena dia membawa kepada kebaikan dan keduanya membawa kepada syurga, dan jauhilah perbuatan dusta karena dia membawa kepada perbuatan dosa dan keduanya akan membawa ke neraka.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: Tidak ada.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *