Musnad Ahmad no.34 – Musnad Abu Bakar ash-Shiddiq (34/77) : Pidato Abu Bakar R.A Saat Menjadi Khalifah

مسند أحمد ٤٣: حَدَّثَنَا رَوْحٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَزِيْدَ بْنِ خُمَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ سُلَيْمَ بْنَ عَامِرٍ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ حِمْصَ وَ كَانَ قَدْ أَدْرَكَ أَصْحَابَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ قَالَ مَرَّةً قَالَ سَمِعْتُ أَوْسَطَ الْبَجَلِيَّ عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُهُ يَخْطُبُ النَّاسَ وَ قَالَ مَرَّةً حِيْنَ اسْتُخْلِفَ فَقَالَ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَامَ عَامَ الْأَوَّلِ مَقَامِيْ هَذَا وَ بَكَى أَبُوْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَقَالَ أَسْأَلُ اللهَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ فَإِنَّ النَّاسَ لَمْ يُعْطَوْا بَعْدَ الْيَقِيْنِ شَيْئًا خَيْرًا مِنَ الْعَافِيَةِ وَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّهُ فِي الْجَنَّةِ وَ إِيَّاكُمْ وَ الْكَذِبَ فَإِنَّهُ مَعَ الْفُجُوْرِ وَ هُمَا فِي النَّارِ وَ لَا تَقَاطَعُوْا وَ لَا تَبَاغَضُوْا وَ لَا تَحَاسَدُوْا وَ لَا تَدَابَرُوْا وَ كُوْنُوْا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ.

Musnad Aḥmad 34: Telah menceritakan kepada kami Rauḥ dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu‘bah, dari Yazīd Bin Khumair dia berkata: Aku mendengar Sulaim Bin ‘Āmir lelaki penduduk Ḥimsh dan dia bertemu para sahabat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Dan dalam riwayat lain dia berkata: Aku mendengar Ausath al-Bajalī, dari Abū Bakar ash-Shiddīq, Ausath berkata: Aku mendengarnya berkhutbah di hadapan manusia, ” dan dalam kesempatan lain dia berkata: Ketika dia diangkat menjadi khalifah, dia berkata: “Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berdiri di tempatku ini pada tahun pertama, ” kemudian Abū Bakar menangis, lalu berkata: “Aku memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah, karena sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik dari keselamatan setelah beriman, berlaku jujurlah kalian karena dia berada di Syurga, dan jauhilah perbuatan dusta karena dusta itu bersama dengan kejahatan, dan keduanya berada di Neraka, janganlah kalian saling memutus tali silaturrahim, saling membenci, saling mendengki, dan jangan pula saling menghindar, akan tetapi jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kalian.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: ST: 3481.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *