Musnad Ahmad no.24 dan 25 – Musnad Abu Bakar ash-Shiddiq (24 dan 25/77) : Sepeninggal Rasulullah S.A.W

مسند أحمد ٤٢: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ قَالَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِيْ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارٍ غَيْرُ مُتَّهَمٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حِيْنَ تُوُفِّيَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَزِنُوْا عَلَيْهِ حَتَّى كَادَ بَعْضُهُمْ أَنْ يُوَسْوِسَ. قَالَ عُثْمَانُ فَكُنْتُ مِنْهُمْ فَذَكَرَ مَعْنَى حَدِيْثِ أَبِي الْيَمَانِ عَنْ شُعَيْبٍ.

Musnad Aḥmad 24: Telah bercerita kapada kami Ya‘qūb, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shāliḥ dia berkata: Ibnu Syihāb berkata: Telah mengabarkan kepadaku seorang lelaki dari kalangan Anshār yang tidak tertuduh, bahwa dia mendengar ‘Utsmān Bin ‘Affān bercerita: Bahwa ada beberapa sahabat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersedih hati ketika Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam wafat, sehingga hampir hampir sebagian dari mereka menjadi waswas, ” ‘Utsmān berkata: “Akupun termasuk di antara mereka “kemudian dia menyebutkan makna hadits Abul-Yamān dari Syu‘aib.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: Tidak ada.

مسند أحمد ٥٢: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِيْ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِأَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ سَأَلَتْ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ يَقْسِمَ لَهَا مِيْرَاثَهَا مِمَّا تَرَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِمَّا أَفَاءَ اللهُ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهَا أَبُوْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ لَا نُوْرَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَغَضِبَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام فَهَجَرَتْ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَلَمْ تَزَلْ مُهَاجِرَتَهُ حَتَّى تُوُفِّيَتْ قَالَ وَ عَاشَتْ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ قَالَ وَ كَانَتْ فَاطِمَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا تَسْأَلُ أَبَا بَكْرٍ نَصِيْبَهَا مِمَّا تَرَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنْ خَيْبَرَ وَ فَدَكَ وَ صَدَقَتِهِ بِالْمَدِيْنَةِ فَأَبَى أَبُوْ بَكْرٍ عَلَيْهَا ذلِكَ وَ قَالَ لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ وَ إِنِّيْ أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ فَأَمَّا صَدَقَتُهُ بِالْمَدِيْنَةِ فَدَفَعَهَا عُمَرُ إِلَى عَلِيٍّ وَ عَبَّاسٍ فَغَلَبَهُ عَلَيْهَا عَلِيٌّ وَ أَمَّا خَيْبَرُ وَ فَدَكُ فَأَمْسَكَهُمَا عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَ قَالَ هُمَا صَدَقَةُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَتَا لِحُقُوْقِهِ الَّتِيْ تَعْرُوْهُ وَ نَوَائِبِهِ وَ أَمْرُهُمَا إِلَى مَنْ وَلِيَ الْأَمْرَ قَالَ فَهُمَا عَلَى ذلِكَ الْيَوْمَ.

Musnad Aḥmad 25: Telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb dia berkata: Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shāliḥ, telah berkata Ibnu Syihāb: Telah mengabarkan kepadaku ‘Urwah Bin az-Zubair bahwa ‘Ā’isyah istri Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengabarkannya, bahwa Fāthimah anak Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Abū Bakar setelah wafatnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam agar membagikan harta warisannya yang ditinggalkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam kepadanya berupa harta fai’ yang Allah berikan kepada beliau, maka Abū Bakar berkata kepadanya: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: Kami tidak diwarisi dan harta yang kami tinggalkan menjadi harta sedekah, kemudian Fathimah marah dan tidak mengajak bicara Abū Bakar, dia tetap melakukan perbuatannya itu hingga dia wafat, ‘Urwah berkata: Fāthimah hidup selama enam bulan sepeninggal Nabi, dan Fāthimah meminta kepada Abū Bakar bagiannya dari harta yang ditinggalkan Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dari perang Khaibar dan Fadak dan sedekahnya ketika di Madinah, akan tetapi Abū Bakar menolak untuk memberikannya, dan dia berkata: “Aku bukan orang yang meninggalkan sesuatu yang dilakukan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, semua yang beliau lakukan pasti akan aku lakukan, dan aku khawatir jika meninggalkan sedikit saja saja perintah beliau, aku akan menyimpang.” adapun sedekah beliau yang terdapat di Madinah, ‘Umar telah memberikannya kepada ‘Alī dan ‘Abbās, kemudian ‘Alī yang menguasai peninggalan tersebut, sedangkan peninggalan yang berada di Khaibar dan Fadak telah ditangani oleh ‘Umar dan dia berkata: “Keduanya adalah Sedekah Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam yang telah menjadi hak-haknya, yang telah kalian berikan kepadanya dan wakil-wakilnya, dan urusan keduanya ditangani oleh orang yang memimpin urusan”, dan dia berkata: “Dan keduanya terjadi pada hari itu juga.”

Derajat: Belum ada.

Pembanding: SB: 2862, 6233; SM: 3303, 3307; SN: 4072, 4079; MA: 167, 315, 318, 330, 1319, 1468, 1570, 23972, 25059; MM: 1577.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *