Musnad Ahmad 3 – Musnad Abu Bakar ash-Shiddiq (3/77)

مسند أحمد ٣: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ أَبُوْ سَعِيْدٍ يَعْنِي الْعَنْقَزِيَّ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيْلُ عَنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ

اشْتَرَى أَبُوْ بَكْرٍ مِنْ عَازِبٍ سَرْجًا بِثَلَاثَةَ عَشَرَ دِرْهَمًا قَالَ فَقَالَ أَبُوْ بَكْرٍ لِعَازِبٍ مُرِ الْبَرَاءَ فَلْيَحْمِلْهُ إِلَى مَنْزِلِيْ فَقَالَ لَا حَتَّى تُحَدِّثَنَا كَيْفَ صَنَعْتَ حِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ أَنْتَ مَعَهُ قَالَ فَقَالَ أَبُوْ بَكْرٍ خَرَجْنَا فَأَدْلَجْنَا فَأَحْثَثْنَا يَوْمَنَا وَ لَيْلَتَنَا حَتَّى أَظْهَرْنَا وَ قَامَ قَائِمُ الظَّهِيْرَةِ فَضَرَبْتُ بِبَصَرِيْ هَلْ أَرَى ظِلًّا نَأْوِيْ إِلَيْهِ فَإِذَا أَنَا بِصَخْرَةٍ فَأَهْوَيْتُ إِلَيْهَا فَإِذَا بَقِيَّةُ ظِلِّهَا فَسَوَّيْتُهُ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ فَرَشْتُ لَهُ فَرْوَةً وَ قُلْتُ اضْطَجِعْ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَاضْطَجَعَ ثُمَّ خَرَجْتُ أَنْظُرُ هَلْ أَرَى أَحَدًا مِنَ الطَّلَبِ فَإِذَا أَنَا بِرَاعِيْ غَنَمٍ فَقُلْتُ لِمَنْ أَنْتَ يَا غُلَامُ فَقَالَ لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَسَمَّاهُ فَعَرَفْتُهُ فَقُلْتُ هَلْ فِيْ غَنَمِكَ مِنْ لَبَنٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ قُلْتُ هَلْ أَنْتَ حَالِبٌ لِيْ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَمَرْتُهُ فَاعْتَقَلَ شَاةً مِنْهَا ثُمَّ أَمَرْتُهُ فَنَفَضَ ضَرْعَهَا مِنَ الْغُبَارِ ثُمَّ أَمَرْتُهُ فَنَفَضَ كَفَّيْهِ مِنَ الْغُبَارِ وَ مَعِيْ إِدَاوَةٌ عَلَى فَمِهَا خِرْقَةٌ فَحَلَبَ لِي ْكُثْبَةً مِنَ اللَّبَنِ فَصَبَبْتُ يَعْنِي الْمَاءَ عَلَى الْقَدَحِ حَتَّى بَرَدَ أَسْفَلُهُ ثُمَّ أَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَوَافَيْتُهُ وَ قَدِ اسْتَيْقَظَ فَقُلْتُ اشْرَبْ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَشَرِبَ حَتَّى رَضِيْتُ ثُمَّ قُلْتُ هَلْ أَنَى الرَّحِيْلُ قَالَ فَارْتَحَلْنَا وَ الْقَوْمُ يَطْلُبُوْنَا فَلَمْ يُدْرِكْنَا أَحَدٌ مِنْهُمْ إِلَّا سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكِ بْنِ جُعْشُمٍ عَلَى فَرَسٍ لَهُ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ هذَا الطَّلَبُ قَدْ لَحِقَنَا فَقَالَ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا حَتَّى إِذَا دَنَا مِنَّا فَكَانَ بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُ قَدْرُ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ هذَا الطَّلَبُ قَدْ لَحِقَنَا وَ بَكَيْتُ قَالَ لِمَ تَبْكِيْ قَالَ قُلْتُ أَمَا وَ اللهِ مَا عَلَى نَفْسِيْ أَبْكِيْ وَ لكِنْ أَبْكِيْ عَلَيْكَ قَالَ فَدَعَا عَلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ اللَّهُمَّ اكْفِنَاهُ بِمَا شِئْتَ فَسَاخَتْ قَوَائِمُ فَرَسِهِ إِلَى بَطْنِهَا فِيْ أَرْضٍ صَلْدٍ وَ وَثَبَ عَنْهَا وَ قَالَ يَا مُحَمَّدُ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ هذَا عَمَلُكَ فَادْعُ اللهَ أَنْ يُنْجِيَنِيْ مِمَّا أَنَا فِيْهِ فَوَاللهِ لَأُعَمِّيَنَّ عَلَى مَنْ وَرَائِيْ مِنَ الطَّلَبِ وَ هذِهِ كِنَانَتِيْ فَخُذْ مِنْهَا سَهْمًا فَإِنَّكَ سَتَمُرُّ بِإِبِلِيْ وَ غَنَمِيْ فِيْ مَوْضِعِ كَذَا وَ كَذَا فَخُذْ مِنْهَا حَاجَتَكَ قَالَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَا حَاجَةَ لِيْ فِيْهَا قَالَ وَ دَعَا لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأُطْلِقَ فَرَجَعَ إِلَى أَصْحَابِهِ وَ مَضَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ أَنَا مَعَهُ حَتَّى قَدِمْنَا الْمَدِيْنَةَ فَتَلَقَّاهُ النَّاسُ فَخَرَجُوْا فِي الطَّرِيْقِ وَ عَلَى الْأَجَاجِيْرِ فَاشْتَدَّ الْخَدَمُ وَ الصِّبْيَانُ فِي الطَّرِيْقِ يَقُوْلُوْنَ اللهُ أَكْبَرُ جَاءَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ جَاءَ مُحَمَّدٌ قَالَ وَ تَنَازَعَ الْقَوْمُ أَيُّهُمْ يَنْزِلُ عَلَيْهِ قَالَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْزِلُ اللَّيْلَةَ عَلَى بَنِي النَّجَّارِ أَخْوَالِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لِأُكْرِمَهُمْ بِذلِكَ فَلَمَّا أَصْبَحَ غَدَا حَيْثُ أُمِرَ قَالَ الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ أَوَّلُ مَنْ كَانَ قَدِمَ عَلَيْنَا مِنَ الْمُهَاجِرِيْنَ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ أَخُوْ بَنِيْ عَبْدِ الدَّارِ ثُمَّ قَدِمَ عَلَيْنَا ابْنُ أُمِّ مَكْتُوْمٍ الْأَعْمَى أَخُوْ بَنِيْ فِهْرٍ ثُمَّ قَدِمَ عَلَيْنَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فِيْ عِشْرِينَ رَاكِبًا فَقُلْنَا مَا فَعَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ هُوَ عَلَى أَثَرِيْ ثُمَّ قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ أَبُوْ بَكْرٍ مَعَهُ قَالَ الْبَرَاءُ وَ لَمْ يَقْدَمْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَتَّى حَفِظْتُ سُوَرًا مِنَ الْمُفَصَّلِ

قَالَ إِسْرَائِيْلُ وَ كَانَ الْبَرَاءُ مِنَ الْأَنْصَارِ مِنْ بَنِيْ حَارِثَةَ

Musnad Aḥmad 3: Telah menceritakan kepada kami ‘Amru Bin Muḥammad Abū Sa‘īd yaitu al-‘Anqazī dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Isrā’īl, dari Abū Isḥāq, dari al-Barrā’ Bin ‘Āzib, dia berkata: Abū Bakar membeli sebuah pelana dari ‘Āzib seharga tiga belas dirham, al-Barrā’ berkata: Kemudian Abū Bakar berkata kepada ‘Āzib: “Suruhlah al-Barrā’ membawanya ke rumahku.” Maka ‘Āzib menjawab: “Tidak, kecuali jika kamu mau menceritakan kepada kami, tentang apa yang kamu lakukan ketika Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam keluar bersamamu.” Dia berkata: Maka Abū Bakar berkata: “Kami keluar berjalan di malam hari dan mempercepat jalan diwaktu siang dan malam yang kami lalui, ketika kami tiba di waktu Zhuhur dan matahari tepat berada di atas, aku memperhatikan sekitar kami apakah ada tempat berteduh untuk kami, sesaat kemudian aku melihat sebuah batu besar dan aku pun mendekatinya dan ternyata ada sedikit rongga (menjorok ke dalam) yang tertutupi bayangan batu tersebut, maka aku rapikan tempat itu dan membentangkan jubah dari kulit untuk Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku berkata: “berbaringlah wahai Rasūlullāh” lalu beliau berbaring, kemudian aku keluar melihat lihat apakah ada orang yang mencari, tiba tiba aku melihat seorang penggembala kambing, aku bertanya: “Milik siapa kamu wahai pemuda?” dia menjawab: “Milik seorang lelaki dari Quraisy, ” lalu dia menyebutkan namanya dan akupun mengenalnya, aku bertanya lagi: “Apakah kambingmu mengeluarkan air susu? ‘dia menjawab: ‘Ya ‘aku bertanya lagi: ‘Apakah kamu mau memerahkan susu untukku? ‘ dia menjawab: “Ya” maka aku perintahkan kepadanya untuk memegang salah satu dari kambingnya dan membersihkan susu kambing tersebut serta kedua telapak tangannya dari debu, aku membawa geriba dari kulit yang di bagian mulutnya ada penutup dari kain, kemudian dia memerahkan sedikit susu untukku dan aku siramkan air ke geriba supaya bawahnya tidak terlalu panas, kemudian aku datang kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam untuk memberinya minum, dan ternyata beliau sudah terjaga dari tidurnya, aku berkata: “Wahai Rasūlullāh minumlah” Beliaupun meminumnya hingga aku merasa lega, kemudian aku berkata: “Apakah sudah saatnya kita berangkat?” maka kami berangkat sementara orang-orang mencari dan tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat menemukan kami kecuali Surāqah Bin Mālik Bin Ju‘syum dengan berkuda, aku berkata: “Wahai Rasūlullāh orang yang memburu (kita ini) akan menyusul kita” maka Nabi menjawab: “Jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita” sampai ketika Surāqah telah dekat dengan kami kira kira jarak satu tombak atau dua tombak atau tiga tombak aku berkata: “Wahai Rasūlullāh orang yang memburu (kita ini) akan menyusul kita” dan aku (saat itu) menangis, Nabi bertanya: “Kenapa kamu menangis?” aku menjawab: “Demi Allah, aku bukan menangis karena khawatir terhadap diriku akan tetapi aku menangis karena khawatir kepada tuan” kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berdoa: “Kami serahkan dia (Surāqah) kepada kehendak-Mu “maka kaki sampai perut kuda Surāqah tergelincir masuk ke tanah yang keras dan dia melompat darinya dan berkata: “Wahai Muḥammad aku sudah tahu ini adalah perbuatanmu maka doakanlah kepada Allah agar menyelamatkanku dari apa yang menimpaku, demi Allah aku akan rahasiakan beritamu kepada orang-orang yang mencarimu yang ada di belakangku, dan ini wadah panah dari kulit milikku ambillah sebagian anak panahnya, sesungguhnya kamu akan melalui unta dan kambing milikku di tempat ini dan ini maka ambillah darinya untuk keperluanmu.” Abū Bakar melanjutkan, maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Aku tidak membutuhkannya” kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mendoakannya maka lepaslah Surāqah (dari bencana yang menimpanya) dan kembali kepada teman temannya, Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam melanjutkan perjalanannya bersamaku, sesampainya kami tiba di Madinah, orang-orang menyambut dan keluar ke jalan-jalan dan di atas atap rumah, para pelayan dan anak anak keluar bersegera sambil berkata: “Allah maha besar, Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam telah datang, Muḥammad telah datang.” Orang-orang berselisih, siapakah di antara mereka yang berhak untuk ditempati rumahnya oleh beliau, maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkata: “Malam ini aku akan menginap di rumah Bani Najar paman ‘Abd-ul-Muththalib untuk menghormati mereka, ” maka ketika pagi esok harinya beliau berangkat sebagaimana yang diperintahkan. Barrā’ Bin ‘Āzib berkata: “Orang muhajirin pertama yang datang kepada kami adalah Mush‘ab Bin ‘Umair saudara Bani ‘Abd-ud-Dār kemudian Ibnu Ummi Maktūm yang buta saudara Bani Fihrī, kemudian ‘Umar Bin al-Khaththāb bersama dua puluh orang berkendaraan, maka kami bertanya: “Apa yang dilakukan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam?” ia menjawab: “Beliau berada di belakangku”, kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam tiba bersama Abū Bakar, Barrā’ berkata: “Tidaklah Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam tiba (di Madinah) kecuali pada saat itu aku telah hafal beberapa surat dari al-Mufashshal.” Isrā’īl berkata: ” Barrā’ adalah sahabat Anshār dari Bani Ḥāritsah.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: Tidak ada.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *