Himpunan Fadhilah Amal (Fadhilah Qur’an) – Bab I – Hadits ke-16

Himpunan Fadhilah Amal
Syaikh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a.
Penerjemah:
Ust. A. Abdurrahman Ahmad
Ust. Ali Mahfudzi
Ust. Harun Ar-Rasyid
Penerbit : Ash-Shaff
Yogyakarta

Rangkaian Pos: Fadhilah Al Qur'an

Hadits ke-16

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ : قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فِي الصَّلَاةِ أَفْضَلُ مِنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ في غَيْرِ الصَّلَاةِ وَقِرَاءَةُ القُرْآنِ فِي غَيْرِ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ مِنَ التَّسْبِيحِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّسْبِيحُ أَفْضَلُ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصَّدَقَةُ أَفْضَلُ مِنَ الصَّوْمِ وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ . ( رواه البيهقي في شعب الإيمان)

Dari Aisyah rha, bahwa Nabi saw., bersabda, “Bacaan Al-Qur’an di dalam shalat lebih baik daripada bacaan Al-Qur’an di luar shalat. Bacaan Al-Qur’an di luar shalat lebih baik daripada membaca tasbih dan takbir. Membaca tasbih lebih baik daripada sedekah. Sedekah lebih baik daripada puasa. Dan puasa adalah perisai dari api neraka.” (Baihaqi)

Faedah

Membaca Al-Qur’an itu jelas lebih baik daripada dzikir, sebab Al-Qur’an adalah Kalamullah. Telah diketahui sebelumnya bahwa keutamaan Kalamullah dibandingkan kalam yang lain adalah seperti keutamaan Allah swt. terhadap makhluk-Nya. Dan keutamaan dzikir daripada sedekah juga telah disebutkan di dalam hadits lain, tetapi keutamaan sedekah daripada puasa dalam hadits di atas seolah-olah bertentangan dengan hadits lainnya mengenai keutamaan puasa. Perbedaan ini bergantung pada keadaan.

Dalam sebagian keadaan, puasa dapat lebih utama daripada sedekah atau sebaliknya. Dan bergantung juga pada perbedaan manusia, sebab bagi sebagian manusia, puasa itu lebih utama. Hadits di atas menyatakan bahwa puasa berada di urutan terakhir dibandingkan amal lainnya. Andaikan puasa saja dapat menjadi penghalang api neraka, bagaimanakah dengan tilawat Al Qur’an yang berada di urutan pertama?

Pengarang lhya meriwayatkan darı Ali ra. bahwa seseorang yang berdiri shalat dan membaca Al-Qur’an, maka setiap hurufnya berpahala seratus kebaikan. Dan orang yang membaca Al-Qur’an sambil duduk dalam shalat, maka dari setiap hurufnya berpahala lima puluh kebaikan. Jika membacanya tidak dalam shalat tetapi dengan wudhu, maka dari setiap hurufnya berpahala dua puluh lima kebaikan. Dan jika membacanya tanpa wudhu, maka dari setiap hurufnya berpahala sepuluh kebaikan. Dan jika tidak membaca, hanya mendengarkan dengan tawajuh kepada orang yang membaca Al-Qur’an, dari setiap hurufnya berpahala satu kebaikan.