Bab.Waswas-Pasal III-Kitabul Iman-Misykatul Mashabih

مِشْكَاتُ الْمَصَابِيْحِ
MISYKĀT-UL-MASHḤBĪḤ
Piala Lampu-lampu Penerang (Jilid I)
Oleh: Syaikh al-Farra’ al-Baghawi
 
 
Penerjemah: Yunus Ali al-Muhdhar
 
Diterbitkan oleh: Penerbit CV. Asy-Syifa’ Semarang

– 27 (صَحِيْحٌ)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالك يَقُوْلَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: «لَنْ يَبْرَحَ النَّاسُ يَتَسَاءَلُوْنَ حَتَّى يَقُوْلُوْا هذَا اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَمَنْ خَلَقَ اللهَ». رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ. وَ لِمُسْلِمٍ:” قَالَ: قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: إِنَّ أُمَّتَكَ لَا يَزَالُوْنَ يَقُوْلُوْنَ: مَا كَذَا؟ مَا كَذَا؟ حَتَّى يَقُوْلُوْا: هذَا اللهُ خَلَقَ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ؟”

  1. Dari Anas katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Tidak henti-hentinya manusia bertanya-tanya sampai mereka berkata: “Allah telah menciptakan segala sesuatu, maka siapa yang menciptakan Allah s.w.t.?” (HR. Bukhārī).

Dalam riwayat Muslim dikatakan bahwa Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Sesungguhnya umat-umatmu tidak henti-hentinya bertanya: “Apa ini, apa ini, sampai ia berkata: “Ini dijadikan Allah, lalu siapakah yang menjadikan Allah ‘azza wa jalla?

– 37 (صَحِيْحٌ)
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ: «يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ صَلَاتِيْ وَ قِرَاءَتِيْ يُلَبِّسُهَا عَلَيَّ فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خِنْزَبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ وَ اتْفُلْ عَلَى يَسَارَكَ ثَلَاثًا قَالَ: فَفَعَلْتُ ذلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللهُ عَنِّيْ». رَوَاهُ مَسْلِمٌ.

  1. Dari ‘Utsmān bin Abil-‘Āsh katanya: “Telah kukatakan pada Rasūlullāh s.a.w.: “Wahai Rasūlullāh, sesungguhnya syaithān telah menghalangi aku dari shalat dan qirā’atku, ia selalu memberikan keragu-raguan padaku”. Kata Rasūlullāh s.a.w.: Itu adalah syaithān yang bernama Khinzab, jika amu merasakannya, maka mohonlah perlindungan kepada Allah s.w.t. dari godaannya dan meludahlah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali”. Ketika aku lakukan hal itu, maka Allah segera menghilangkannya dariku.” (HR. Muslim).

– 47 (لم تتمّ دراسته)
وَ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ فَقَالَ: «إِنِّيْ أَهَمُ فِيْ صَلَاتِيْ فَيَكْثُرُ ذلِكَ عَلَيَّ فَقَالَ الْقَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ: امْضِ فِيْ صَلَاتِكَ فَإِنَّهُ لَنْ يَذْهَبَ عَنْكَ حَتَّى تَنْصَرِفَ وَ أَنْتَ تَقُوْلُ مَا أَتْمَمْتُ صَلَاتِيْ». رَوَاهُ مَالِكٌ.

  1. Dari Qāsim bin Muḥammad bahwasanya ada seorang lelaki berkata kepadanya: “Aku selalu digoda dalam shalatku sehingga aku amat bingung. Maka jawab beliau: Teruskan saja shalatmu itu, sebab ia (syaithān) tak akan meninggalkan kamu sampai kamu meninggalkannya, dan berkata: “Saya tak mengerjakan shalat saya dengan baik.” (HR. Mālik).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *