بَابُ الْوَسْوَسَةِ
BAB WASWAS/BISIKAN
الْفَصْلُ الْأَوَّلُ
PASAL PERTAMA
– 95 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: «إِنَّ اللهَ تَعَالَى تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِيْ مَا وَسْوَسَتْ بِهِ صُدُوْرُهَا مَا لَمْ تَعْمَلْ بِهِ أَوْ تَتَكَلَّمَ».
- Dari Abū Hurairah r.a. katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan memaafkan apa yang dibisikkan umatku dalam hatinya, selama belum dikerjakannya atau belum diucapkan.” (Muttafaqun ‘alaih).
– 06 (صَحِيْحٌ)
وَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَسَأَلُوْهُ: إِنَّا نَجِدُ فِيْ أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ. قَالَ: «أَوْ قَدْ وَجَدْتُمُوْهُ» قَالُوْا: نَعَمْ. قَالَ: «ذَاكَ صَرِيْحُ الْإِيْمَانِ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
- Dari Abū Hurairah r.a. katanya: “Sebagian dari sahabat Rasūlullāh s.a.w. datang kepada beliau seraya berkata: “Kami dapatkan di hati kami sesuatu yang kami merasa berat untuk mengucapkannya.” Tanya beliau: “Benarkah kamu merasakan hal itu?” Jawab mereka: “Benar”. Kata beliau s.a.w.: “Itulah (bukti) kemurnian iman.” (HR. Muslim).
– 16 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
وَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: “يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُوْلُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُوْلَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ.”
- Dari Abū Hurairah pula katanya: “Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Adakalanya syaithān mendatangi pada salah seorang dari kalian, lalu ia bertanya: “Siapakah yang menjadikan ini, siapakah yang menjadikan itu, sampai-sampai siapakah yang menjadikan Tuhanmu?” Bila hal itu terjadi maka mintalah perlindungan Allah jangan diteruskan.” (Muttafaqun ‘alaih).
– 26 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
وَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ:” لَا يَزَالُ النَّاسُ يَتَسَاءَلُوْنَ حَتَّى يُقَالَ: هذَا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللهَ؟ فَمَنْ وَجَدَ مِنْ ذلِكَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ: آمَنْتُ بِاللهِ وَ رُسُلِهِ.”
- Dari Abū Hurairah pula katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Adakalanya manusia bertanya-tanya, sampai dikatakan bahwa Allah telah menciptakan segala makhlūq-Nya, maka siapakah yang menciptakan Allah?” Barang siapa yang mendapatkan perasaan seperti itu, maka katakanlah: “Aku tetap beriman kepada Allah dan rasūl-rasūlNya.” (Muttafaqun ‘alaih).
-36 (صَحِيْحٌ)
وَ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: ” مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَ قَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِيْنُهُ مِنَ الْجِنِّ وَ قَرِيْنُهُ مِنَ الْمَلَائِكَةِ. قَالُوْا: وَ إِيَّاكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: وَ إِيَّايَ وَ لكِنَّ اللهَ أَعَانَنِيْ عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِيْ إِلَّا بِخَيْرٍ “. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
- Dari Ibnu Mas‘ūd katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Tak seorangpun dari kalian kecuali telah dipercayakan kepada kawannya (qarīn) dari jinn/syaithān dan kawannya (qarīn) dari malaikat”. Tanya mereka: “Apakah engkau juga demikian?” Jawab beliau: “Akupun juga demikian, hanya saja Allah selalu menolongku atasnya, sehingga aku selamat dan tidaklah ia menyuruhku kecuali pada yang baik.” (HR. Muslim).
– 46 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
وَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: «إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِيْ مِنَ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ».
- Dari Anas katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Sesunggguhnya syaithān berjalan pada diri manusia lewat jalannya darah.” (Muttafaqun ‘alaih).
– 56 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
وَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: «مَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ مَوْلُوْدٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِيْنَ يُوْلَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ غَيْرَ مَرْيَمَ وَ ابْنِهَا»
- Dari Abū Hurairah pula katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Tidak seorangpun dari putra Ādam yang dilahirkan kecuali ia pasti akan disentuh oleh syaithān ketika dilahirkan sehingga ia menjerit dari sentuhan syaithān tersebut selain Maryam dan putranya.” (Muttafaqun ‘alaih).
– 66 (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
وَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: «صِيَاحُ الْمَوْلُوْدِ حِيْنَ يَقَعُ نَزْغَةٌ مِنَ الشَّيْطَانِ».
- Dari Abū Hurairah pula katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Jeritan seorang bayi ketika dilahirkan dikarenakan oleh sentuhan syaithān.” (Muttafaqun ‘alaih).
– 76 (صَحِيْحٌ)
وَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَ كَذَا فَيَقُوْلُ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ: ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكَتُهُ حَتَّى فَرَّقَتْ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ: فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَ يَقُوْلُ: نَعَمْ أَنْتَ قَالَ الْأَعْمَشُ أَرَاهُ قَالَ: «فَيَلْتَزِمُهُ» . رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
- Dari Jābir katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Sesungguhnya Iblīs meletakkan ‘arasynya di atas air kemudian ia menyebarkan anak buahnya untuk menimbulkan fitnah di antara manusia, yang paling terdekat dari sisinya adalah yang paling besar/banyak menimbulkan fitnah di kalangan manusia. Setiap kali datang salah seorang dari mereka serayat berkata: “Aku telah berbuat begini, aku telah berbuat begitu.” Tapi oleh Iblīs dikatakan: “Sedikitpun tak bernilai perbuatanmu itu.” Kemudian datang pula yang lain seraya berkata: “Aku tak meninggalkan (orang itu) sampai aku dapat pisahkan ia dari istrinya.” Maka ia didekatkan padanya seraya dikatakan: “Sungguh hebat sekali apa yang kamu lakukan.” Kata al-A‘masy: “Kulihat Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Kemudian anak buahnya itu diletakkan di sisinya selalu.” (HR. Muslim).
– 86 (صَحِيْحٌ)
وَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: «إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أُيِسَ مِنْ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّوْنَ فِيْ جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَ لكِنَّ فِي التَّحْرِيْشِ بَيْنَهُمْ» . رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
- Dari Jābir katanya: “Rasūlullāh s.a.w. telah bersabda: “Sesungguhnya syaithān telah berputus-asa untuk mengembalikan agama syirik di jazīrah ‘Arabia, akan tetapi ia tetap giat mengadu domba di antara mereka.” (HR. Muslim).