Asbab-al-Wurud (Kitab II) No.599 s.d 600 – Amal / Agama Yang Paling Disukai Allah

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

599. AMAL YANG PALING DISUKΑΙ ALLAH

٥٩٩ – إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ .

Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah yang terus menerus dikerjakan meskipun sedikit.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah r.a.

Sababul wurud

Aisyah menceritakan bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat di malam hari, lama sekali ibadahnya. Akan tetapi di siang hari beliau menyederhanakannya. Maka beliau duduk dan orang-orang pun berkumpul mendekat kepada beliau. Maka beliau menghadap kepada mereka, lalu bersabda: “Hai manusia, kerjakanlah amal itu menurut kesanggupanmu, karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan kepadamu sampai kamu bosan, Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah ..dan seterusnya bunyi hadits di atas.

600. AGAMA YANG PALING DISUKAI ALLAH

 ٦٠٠ – إِنَّ أَحَبَّ الدِّينِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا دُوِمَ عَلَيْهِ وَ إِنْ قَلَّ

Sesungguhnya agama yang paling disukai Allah ‘azza wa jalla adalah sesuatu yang dikekalkan (terus menerus dikerjakan) walaupun sedikit.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah r.a. Perawinya shahih.

Sababul wurud

Aisyah menceritakan, bahwa seorang perempuan pernah bertamu ke rumahnya. Dia menceritakan berbagai ijtihad (usahanya yang bersungguh-sungguh) yang pernah dilakukannya. Hal demikian oleh orang-orang disampaikan kepada Rasulullah SAW. Karena ucapan perempuan tersebut, Rasulullah SAW bersabda bahwa agama yang paling disukai Allah adalah seperti lafaz di atas dan seterusnya (seperti bunyi haditsnya).

Riwayat Ahmad yang lain dari Aisyah juga mengatakan bahwa Nabi SAW menyuruh orang-orang beramal menurut kesanggupannya. “Demi Allah – sabda beliau – Allah tidak akan bosan kecuali bila kamu bosan, dan sesungguhnya agama yang paling disukai Allah adalah yang kekal (terus menerus) dilaksanakan oleh yang beramal.