Asbab-al-Wurud (Kitab II) No.576 – Kikir Tidak Mau Berinfaq

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

576. YANG BANYAK HARTA TAPI TAK MAU BERINFAQ

-٥٧٦ – إِنَّ المُكْثِرِينَ هُمُ الْمُقِلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إلاّ مَنْ اَعْطَاهُ اللهُ خَيْرً فَنَفَحَ فِيْهِ يَمِيْنَهُ وَشَمَالُهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ وَوَرَاءَهُ وَعَمِلَ فِيهِ خَيْرًا.

Sesungguhnya orang yang banyak hartanya (tapi tak mau berinfaq) adalah orang yang sedikit (sedikit ganjarannya/bangkrut-ed.) di hari kiamat, kecuali barangsiapa yang diberi Allah kebaikan, maka Dia balikkan kanannya menjadi kirinya, depan menjadi belakangnya, dan beramal baik dengan (hartanya itu). Diriwayatkan oleh Syaikhan dari Abu Dzar al Ghifary.

Sababul wurud

Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar, katanya: “Suatu malam aku keluar rumah, tiba-tiba aku melihat Rasulullah SAW berjalan sendirian saja, tanpa ditemani oleh seseorangpun. Lalu aku menduga beliau tak senang berjalan bila ditemani. Maka aku berjalan di bawah cahaya rembulan. Tiba-tiba beliau menoleh ke arahku dan melihatku. Beliau bertanya: “Siapa ini?” Lalu aku menjawab: “Abu Dzar. Allah menjadikanku sebagai penebus dirimu wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda: “Marilah mendekat ke sini, hai Abu Dzar!” Maka akupun berjalan bersama beliau beberapa waktu lamanya. Maka lalu beliau mengucapkan sabdanya yang tersebut dalam hadits di atas sampai selesai. Tidak lama kemudian aku beliau suruh duduk di suatu tempat, dan menunggu beliau sampai kembali. Rasulullah pergi, dan aku menunggu beliau. Beliau pergi ke arah Hirrah sampai beliau hilang dari pemandanganku. Lama sekali aku menunggu. Kemudian aku mendengar suara yang berkata: “… dan meskipun ia mencuri dan berzina…”

Setelah Rasulullah datang, tak sabar lagi aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, akulah penebus dirimu. Siapa yang berkata di sebelah Hirrah tadi? Aku tidak mendengar seseorang pun yang kembali menemui dengan membawa sesuatu.” Belau menjawab: “Itulah Jibril, yang dihadapkan kepadaku di samping Hirrah, Jibril berkata: “Berikanlah kabar gembira pada umatmu, bahwa kalau seseorang meninggal dunia tanpa mempersekutukan Allah dengan apapun, niscaya dia akan masuk syurga.”Lalu aku (Rasulullah) bertanya: “Meskipun dia berzina dan mencuri?” Jibril menjawab: “Benar,” Aku berkata lagi: “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Jibril menjawab: “Benar!” Aku bertanya lagi: “Meskipun dia berzina dan mencuri?” Jibril menjawab: “Benar!” Meskipun dia juga meminum khamar (minuman keras).”

Keterangan

Hadits ini menerangkan bahwa orang yang telah diberi Allah nikmat-Nya berupa harta yang banyak, akan tetapi tidak mau berbuat kebaikan dan membelanjakan di jalan Allah, baik dengan tangan kanan maupun dengan tangan kiri, serta tidak pula mengeluarkan zakat, maka harta itu akan menimbulkan bencana terhadap dirinya, dan harus dia pertanggungjawabkan kelak (dihisab). Barangsiapa yang mengucapkan “Laa ilaaha Illallah” dengan penuh ikhlas, tentulah dia akan masuk syurga, dan Allah akan membimbingnya untuk bertobat dari dosanya dan mohon kesempurnaan pahalanya, kemudian dia masukkan ke dalam syurga, atau Allah ampuni baginya jika Dia kehendaki, sebagaimana firmannya: “Innallaaha laa yaghfiru an yusyrika bihi wa yaghfiru maa duuna dzalika liman yasyaau.” (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni orang yang mempersekutukannya, dan akan mengampuni selain dari itu bagi siapa yang Dia kehendaki).