Asbab-al-Wurud (Kitab I) No.68 dan 69 – Mutihnya Orang Islam

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

68. PUASA PUTIH

٦٨ – أَحْسَنْتَ فَاجْعَلْهَا الْبِيضَ الْغُرَّالزُّهْرَ : ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَارْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya:

Bagus engkau hai Umar, lakukanlah puasa yang putih bersih yakni puasa tanggal 13, 14 dan 15.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, Al Baihaqi dalam “As Syi’b”, Ibnu Jarir, dari Umar bin Khathab.

Sababul wurud :

Bahwa menurut keterangan dari Umar, seorang Arab desa telah datang kepada Nabi, menghadiahkan daging kelinci. Rasulullah bertanya: “Apakah ini?”. Jawabnya: “hadiah”. Rasulullah tidak mau makan hadiah dari sejak beliau dihadiahi daging kambing beracun oleh orang Yahudi. Rasulullah berkata kepada Umar: “Makanlah!”. Umar menjawab: “Saya puasa”. Rasulullah bertanya: “Puasa apa?”. Umar menjawab: “Puasa tiga hari dari setiap bulan”. Kata Rasulullah: “Bagus hai Umar, lakukanlah dan seterusnya”.

Keterangan:

1. “Alghurrah” asal maknanya belang-putih” lebih besar dari dirham. “Rajulun aghaaru” maksudnya orang yang paling baik di antara mereka.

2. “Az Zuhru” artinya yang bercahaya.

3. Tanggal 13, 14 dan 15 lain dari hari-hari yang lain, terang, putih dan bersih. Oleh sebab itu puasa hari-hari tersebut puasa “biyadh” atau puasa putih. -pentj.


69. MENGHINDARI KΑΤΑ-ΚΑΤΑ “KALAU”

  ٦٩ – اَحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَإِيَّاكَ وَاللَّوْفَإِنَّ اللَّوْ يَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya:

“Tergiurlah kepada apa yang bermanfaat bagimu. Dan waspadalah terhadap kata-kata “kalau” , karena “kalau” itu membuka perbuatan syetan”.

Diriwayatkan oleh At Thahawi dalam “Musykilul Atsar” dari Abu Hurairah.

Sababul wurud:

Bahwa kata Abu Hurairah telah bersabda yang artinya: “Orang Mukmin yang kuat lebih baik dari orang Mukmin yang lemah. Dan dalam setiap kebajikan, tergiurlah kepada apa yang bermanfaat bagi- mu, jangan lemah. Jika suatu urusan mengalahkanmu maka katakan : “Allah telah mentakdirkan dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan. Hati-hati dengan “kalau” sebab kalau itu membuka peluang syetan”.

Keterangan:

Setiap orang, khususnya Muslim harus bersungguh-sungguh melakukan apa saja yang mendatangkan manfaat bagi dirinya dan jangan membiarkannya hanyut dalam kerugian atau luput menggunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Terlalu banyak ber- “kalau”, …….”kalau”…, hanya akan memberi peluang kepada syetan, pasif bekerja dan mengakibatkan kelemahan.