Asbab-al-Wurud (Kitab I) No.53 s.d 54 – Keutamaan Senin Kamis

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

53. KEUTAMAAN AMAL DISAAT BERPUASA

٥٣ – (أحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائم ).

Artinya:

Aku menyukai diangkat amalku disaat aku berpuasa.

Diriwayatkan oleh: Imam Ahmad dan Ad Dhiya dalam “Al Mukhtarah” dari Usamah bin Zaid.

Sababul wurud:

Kata Usamah: “Aku berkata kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah engkau berpuasa sehingga hampir tidak berbuka dan engkau berbuka sehingga hampir-hampir tidak berpuasa kecuali dua hari yang senantiasa engkau selalu berpuasa”. Rasulullah bertanya: “Dua hari yang mana?”. Jawabku: “Hari Senin dan hari Kamis”. Kemudian beliau bersabda: “Pada kedua hari itu amalku diangkat kehadhirat Allah Tuhan semesta alam, dan aku suka amalku diangkat disaat aku berpuasa.

Keterangan :

Imam Muslim meriwayatkannya juga dari Usamah. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan puasa Senin-Kamis.

54. MATI DALAM KEADAAN DZIKIR

٥٤ – ( أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَنْ تَمُوتَ وَلِسَانُكَ رَطْبٌ من ذكر الله ) .

Artinya:

“Amal ibadah yang paling disukai Allah adalah engkau mati dalam keadaan lidahmu basah karena dzikir kepada Allah”.

Diriwayatkan oleh : Ibnu Hibban dan Nasai dalam “Amalul Yaum wal Lailah”, oleh Thabrani dalam “Al Kabir”, dan Al-Baihaqi dari Mu’adz bin Jabal. As Suyuthi memasukkan hadits ini ke dalam kelompok hadits shahih.

Sababul wurud:

Kata Mu’adz: “Akhir perkataan di saat aku meninggalkan Rasulullah, aku berkata: “amal mana yang paling disukai Allah?”. Beliau menjawab: “Engkau mati dan lidahmu basah karena dzikir kepada Allah.”

Al Baihaqi telah meriwayatkan dalam “As Syu’ab” dari Abu Juhaifah Wahab bin Abdullah As Suwaai, katanya: “Telah bersabda Rasulullah : “Amal apa yang paling disukai Allah?” . Kata Abu Juhaifah : “Kami diam seorangpun tidak menjawab.” Bersabda Rasulullah SAW : “Memelihara lidah”.

Keterangan:

Hadits Rasulullah ini mendorong berzikir terus kepada Allah sampai akhir hayat. Berzikir bisa dilakukan dengan hati dan lisan.