Asbab-al-Wurud (Kitab I) No.44 – Menjauhi Perkumpulan Yang Tidak Baik

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

44. MENJAUHI PERTEMUAN YANG TIDAK BAIK

٤٤ -( اِجْتَنِبُوا مَجَالِسَ الْعَشِيرَةِ ) .

Artinya :

Jauhilah oleh kamu sekalian majelis-majelis ‘asyiirah’ “. Lafazh Muslim berbunyi: “Jauhilah oleh kamu sekalian majelis- majelis ‘shu’adaa’ “. Makna keduanya sama.

Diriwayatkan oleh: Muslim dari hadits Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah. Lafazh “Al ‘Asyiirah” terdapat pada hadits Sa’id bin Manshur.

Sababul wurud :

Tersebut dalam Shahih Muslim dari Abi Thalhah, katanya: “Kami duduk-duduk di halaman. Tiba-tiba datang Nabi SAW, beliau berdiri dihadapan kami seraya bersabda: “Mengapa kalian berada di majelis shu’adaat?“. Jawab kami: “Kami berkumpul untuk berbincang-bincang ya Rasulullah”. Kemudian beliaupun bersabda: “Jika begitu tunaikan haknya: menutup pandangan, menjawab salam dan berkata baik“.

Keterangan:

“Asyiirah” makna aslinya adalah keluarga atau suku. Az Zamakhsyari (ulama-ed.) menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah majlis atau pertemuan-pertemuan yang digunakan untuk sekedar obrolan mengeluarkan kata- kata kosong, atau keji. Makruh hukumnya duduk-duduk dipinggir apalagi di tengah jalan karena dapat mempersulit orang-orang yang berjalan. Adapun pertemuan-pertemuan untuk kebaikan, hal tersebut diperintah Allah dan Rasul-Nya.