Asbab-al-Wurud (Kitab I) No.28 s.d 29 – Cemburu dan Taqwa

ASBAB-UL-WURUD
Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul
Oleh: Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi

 
Diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A.
Drs. Zafrullah Salim
Penerbit: KALAM MULIA.

28. CEMBURU

۲۸ – ( اَتعْجبون مِنْ غِيْرَةِ سَعْدٍ وَاللَّهِ لَأنَا أغَيْرُ مِنْهُ وَاللَّهُ أغَيْرُ مِنِّي وَمِنْ أجلِ غِيْرَةِ اللهِ حَرَّمَ اللهُ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ) .

Artinya :

Apakah kalian heran terhadap kecemburuan Sa’ad. Demi Allah aku lebih cemburu daripadanya dan Allah lebih cemburu daripada aku. Di antara cemburu Allah adalah Dia telah mengharamkan yang keji- keji baik yang lahir maupun yang batin.

Diriwayatkan oleh: Al Bukhari dari Al Mughirah. Menurut Al Baghawi, Hadits ini disepakati keshahihannya.

Sababul wurud :

Menurut Al Mughirah, telah berkata Sa’ad bin Ubadah : “Jika aku melihat seorang laki-laki berduaan dengan istrimu pasti akan kupukul laki-laki itu dengan pedang tanpa ampun.” Di sampaikannya hal itu kepada Rasulullah, beliaupun bersabda: “Apakah kalian heran…. dan seterusnya.”


29. TAQWA DAN BERAKHLAK MULIA

۲۹- (اتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنتَ واتْبعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَة تمحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلْقٍ حَسَن ) .

Artinya:

Taqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu menghapus keburukan dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Diriwayatkan oleh: Imam Ahmad dalam “Al Zuhud”, Al Bukhari, Muslim, Turmidzi, Al Hakim, Al Baihaqi, Ad Dhiya dalam “Al Mukhtarah” dan oleh Ad Darimi dari Abu Dzar Al Ghifari. Sedangkan Al Baihaqi dan At Thabrani dari Mu’adz bn. Jabal dan Ibnu Asakir. Dalam riwayat lain At Thabrani meriwayatkannya dari Anas bin Malik.

Sababul wurud :

Tertera dalam “As Shahihain” bahwa Ibnu Abbas telah meriwayatkan: “Ketika Abu Dzar menyatakan Islam di Mekah, berkatalah Rasulullah kepadanya: “Kebenaran bagi kaummu dengan harapan semoga Allah memberi manfa’at kepada mereka.” Ketika beliau melihat betapa Abu Dzar berkeinginan tinggal bersamanya di Mekah, Rasulullah SAW memberitahukan ketidakmungkinannya, namun beliau berpesan: “Taqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada dan seterusnya.

Keterangan :

Taqwa ialah takut kepada Allah dan siksa-Nya kemudian mengamalkan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya demi mengharap ridha- Nya, di mana saja manusia berada.