Al Mustadrak Bab 103-104 no.236-239 : Syafā‘at Seorang Laki-Laki Selain Nabi S.A.W Dan Hikmah Ditinggal Mati Anak

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

301 – لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ أَكْثَرُ مِنْ بَنِيْ تَمِيْمٍ

  1. Sungguh Akan Masuk Surga Dari Umatku Yang Lebih Banyak Dari Bani Tamīm Berkat Syafā‘at Seorang Laki-laki

632 – أَخْبَرَنَا أَبُوْ عُمَرَ، وَ عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ السَّمَّاكِ بِبَغْدَادَ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ الْوَاسِطِيُّ، ثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيْرٍ، ثَنَا شُعْبَةُ، ثَنَا خَالِدٌ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيْقٍ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – يُقَالُ لَهُ ابْنُ أَبِي الْجَدْعَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – يَقُوْلُ: “لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ أَكْثَرُ مِنْ بَنِيْ تَمِيْمٍ”.هذَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِي الْجَدْعَاءِ صَحَابِيٌّ مَشْهُوْرٌ وَ مُخَرَّجٌ ذِكْرُهُ فِي الْمَسَانِيْدِ وَ هُوَ مِنْ سَاكِنِيْ مَكَّةَ مِنَ الصَّحَابَةِ.

236/236: Abū ‘Amr dan ‘Utsmān bin Aḥmad bin as-Sammāk mengabarkan kepada kami di Baghdād, ‘Alī bin Ibrāhīm al-Wāsithā menceritakan kepada kami, Wahab bin Jarīr menceritakan kepada kami, Syu‘bah menceritakan kepada kami, Khālid menceritakan kepada kami dari ‘Abdullāh bin Syaqīq, dari seorang laki-laki sahabat Nabi yang bernama Ibnu Abī-l-Jad‘ā’, dia berkata: Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh akan masuk surga dari umatku yang lebih banyak dari bani Tamīm berkat syafā‘at seorang laki-laki” (2981)

Ini adalah ‘Abdullāh bin Abī-l-Jad‘ā’, seorang sahabat yang terkenal. Namanya sering diriwayatkan dalam Musnad-Musnad. Selain itu, dia salah seorang sahabat yang tinggal di Makkah.

732 – حَدَّثَنَا بِصِحَّةِ مَا ذَكَرْتُهُ أَبُوْ بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُثَنَّى، ثَنَا مُسَدَّدٌ، ثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، ثَنَا خَالِدٌ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيْقٍ قَالَ: جَلَسْتُ إِلَى قَوْمٍ أَنَا رَابِعُهُمْ فَقَالَ أَحَدُهُمْ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – يَقُوْلُ: “لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ أَكْثَرُ مِنْ بَنِيْ تَمِيْمٍ”. قَالَ: قُلْنَا: سِوَاكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: “سِوَائِيْ”. قُلْتُ: أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَلَمَّا قَامَ قُلْتُ مَنْ هذَا؟ قَالُوْا: هذَا ابْنُ أَبِي الْجَدْعَاءِ.هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ قَدِ احْتَجَّا بِرُوَاتِهِ، وَ عَبْدُ اللهِ بْنُ شَقِيْقٍ تَابِعِيٌّ مُحْتَجٌّ بِهِ، وَ إِنَّمَا تَرَكَاهُ لِمَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ مِنْ تَفَرُّدِ التَّابِعِيِّ، عَنِ الصَّحَابِيِّ.

237: Abū Bakar bin Isḥāq menceritakan kepada kami sesuai kebenaran yang aku ceritakan, Abū-l-Mutsannā memberitakan (kepada kami), Musaddad menceritakan kepada kami, Bisyr bin al-Mufadhdhal menceritakan kepada kami, Khālid menceritakan kepada kami dari ‘Abdullāh bin Syaqīq, dia berkata: Aku duduk menghadap suatu kaum, dan aku yang keempat. Salah seorang dari mereka lalu berkata: Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh akan masuk surga dari umatku yang lebih banyak dari bani Tamīm, berkat syafā‘atnya seorang laki-laki.” Kami lalu bertanya: “Selain engkau, wahai Rasūlullāh?” Beliau menjawab: “(Iya-ed.), Selain aku.” Aku lalu bertanya: “Apakah engkau mendengarnya langsung dari Rasūlullāh ?” Dia-salah seorang dari mereka-ed. menjawab: “Ya.” Ketika dia berdiri, aku-‘Abdullāh bin Syaqīq-ed. bertanya: “Siapakah orang ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Ibnu Abī-l-Jad‘ā’.” (2992)

Hadits ini shaḥīḥ. Al-Bukhārī dan Muslim berḥujjah dengan para periwayatnya.

‘Abdullāh bin Syaqīq adalah seorang tābi‘īn yang dijadikan ḥujjah. Al-Bukhārī dan Muslim tidak meriwayatkan haditsnya karena alasan yang telah disebutkan, yaitu menyendirinya riwayat seorang tābi‘īn dari seorang sahabat.


401 – مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَعْدِمَانِ ثَلَاثَةً لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ، إِلَّا أَدْخَلَهُمَا اللهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَة اللهِ

  1. Tidaklah Dua Orang Muslim Ditinggal Mati Oleh Tiga Anaknya Yang Belum Berusia Bāligh (belum melakukan dosa) Kecuali Allah Memasukkan Mereka Ke Dalam Surga Berkat Rahmat-Nya

832 – أَخْبَرَنَا أَبُو الْفَضْلِ الْحَسَنُ بْنُ يَعْقُوْبَ الْعَدْلُ، وَ أَبُوْ عَمْرٍو مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ الزَّاهِدُ قَالَا: ثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ عَلِيٍّ، ثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِيْ هِنْدٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَسَدِيِّ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ أُقَيْشٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَعْدِمَانِ ثَلَاثَةً لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ، إِلَّا أَدْخَلَهُمَا اللهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمَا”، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ ذُو الْاِثْنَيْنِ؟ قَالَ: “وَ ذُو الْاِثْنَيْنِ”. وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “إِنَّ مِنْ أُمَّتِيْ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِهِ أَكْثَرُ مِنْ مُضَرَ، وَ إِنَّ مِنْ أُمَّتِيْ مَنْ سَيُعَظَّمُ لِلنَّارِ حَتَّى يَكُوْنَ إِحْدَى زَوَايَاهَا”. هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحُ الْإِسْنَادِ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَ الْحَارِثُ بْنُ أُقَيْشٍ مُخَرَّجٌ حَدِيْثُهُ فِيْ مَسَانِيْدِ الْأَئِمَّةِ، وَ هُوَ مِنَ النَّمَطِ الَّذِيْ قَدَّمْنَا ذِكْرَهُ مِنْ تَفَرُّدِ التَّابِعِيِّ الْوَاحِدِ عَنْ رَجُلٍ مِنَ الصَّحَابَةِ، وَ هكَذَا رَوَاهُ شُعْبَةُ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِيْ هِنْدٍ.

238/238: Abū-l-Fadhl Ḥasan bin Ya‘qūb al-‘Adl dan Abū ‘Amr Muḥammad bin Ja‘far az-Zāhid mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Ibrāhīm bin ‘Alī menceritakan kepada kami, Yaḥyā bin Yaḥyā menceritakan kepada kami, Abū Mu’āwiyah memberitakan (kepada kami) dari Dāūd bin Abī Hind, dari ‘Abdullāh bin Qais al-Asadī, dari Ḥārits bin Uqaisy, dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah dua orang Muslim ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum berusia bāligh (belum melakukan dosa) kecuali Allah memasukkan mereka ke dalam surga berkat rahmat-Nya.” Mereka lalu berkata: “Wahai Rasūlullāh, apakah juga untuk (yang ditinggal mati) dua orang?” Rasūlullāh lalu bersabda: “(Juga) untuk (yang ditinggal mati oleh) dua orang” Rasūlullāh kemudian bersabda: “Sesungguhnya di antara umatku ada yang karena syafā‘atnya orang- orang bisa masuk surga lebih banyak dari Mudhar, dan sesungguhnya di antara umatku ada yang terasa berat bagi neraka, sehingga dia berada di salah satu pojoknya.” (3003)

Hadits ini shaḥīḥ sesuai syarat Muslim.

Ḥārits bin Uqaisy adalah orang yang haditsnya diriwayatkan dalam Musnad-Musnad para Imām. Ini merupakan catatan yang telah kami uraikan sebelumnya tentang menyendirinya riwayat seorang tābi‘īn dari seorang sahabat. Syu‘bah juga meriwayatkannya dari Dāūd bin Abī Hind.

932 – أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَالَوَيْهِ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ شَبِيْبٍ الْمَعْمَرِيُّ، ثَنَا الْمُنْذِرُ بْنُ الْوَلِيْدِ الْجَارُوْدِيُّ، حَدَّثَنِيْ أَبِيْ، ثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِيْ هِنْدٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ قَيْسٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ أُقَيْشٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أُمَّتِيْ لَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ، فَيَشْفَعُ لِأَكْثَرَ مِنْ مُضَرَ”.

239/239: Abū Bakar Muḥammad bin Aḥmad bin Bālawaih mengabarkan kepada kami, Ḥasan bin ‘Alī bin Syabīb al-Ma‘marī menceritakan kepada kami, Mundzir bin Walīd al-Jārūdī menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Syu‘bah menceritakan kepada kami dari Dāūd bin Abī Hind, dari ‘Abdullāh bin Qais, dari Ḥārits bin Uqaisy, dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki dari umatku yang masuk surga, lalu dia memberi syafā‘at kepada orang-orang yang lebih banyak dari suku Mudhar.” (3014)

Catatan:

  1. (298). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini diriwayatkan oleh Bisyr bin al-Mufadhdhal dari Khālid, yang ditambahkan padanya: “Kami bertanya: “Selain engkau, wahai Rasūlullāh?” Beliau menjawab: “Selain aku”.” Hadits ini shaḥīḥ.
  2. (299). Lih. hadits no. 236.
  3. (300). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini sesuai syarat Muslim.”
  4. (301). Lih. hadits no. 238.