Hati Senang

Al-Mu’jam-ash-Shaghir – Yang Bernama Ahmad (89-90/100): Penduduk Surga Itu Adalah (…)

Cover Buku al-Mu'jam ash-Shaghir ath-Thabrani
Al-Mu‘jam-ush-Shaghīr (Judul Asli: Al-Muhalla) Oleh: Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani Penerjemah: Anshari Taslim Penerbit: PUSTAKA AZZAM

رقم الحديث: 89
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيْدِ بْنِ شَاهِيْنَ الْبَغْدَادِيُّ، حَدَّثَنَا مُصْعَبُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الزُّبَيْرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِيْ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: “أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ؟ أَهْلُ الْجَنَّةِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيْبٍ”، لَمْ يَرْوِهِ عَنْ هِشَامٍ، إِلَّا عَبْدُ اللهِ تَفَرَّدَ بِهِ ابْنُهُ عَنْهُ.

  1. Ahmad bin Sa‘id bin Syahid al-Baghdadi (2411) menceritakan kepada kami, Mush‘ab bin ‘Abdulalh az-Zubairi menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin ‘Urwa, dari Muhammad bin al-Munkadir, dari Jabir bin ‘Abdullah r.a., dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Maukah kalian aku kabarkan tentang penduduk surga? Penduduk surga itu adalah setiap orang yang lembut perangainya, toleran dan dekat dengan orang lain.

Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Hisyām kecuali ‘Abdullāh, hanya anaknya yang meriwayatkan hadits ini darinya.

Isnād: Al-Haitsamī mengatakan: “Diriwayatkan oleh ath-Thabrānī dalam al-Awsath dan Abū Ya‘lā dengan redaksi yang mirip. Dalam sanad-nya ada ‘Abdullāh bin Mush‘ab az-Zubairī dan dia itu dha‘īf.”

رقم الحديث: 90
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَعْقُوْبَ الْمُقْرِئُ الْبَغْدَادِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ الْبَلْخِيُّ، حَدَّثَنَا مُوْسَى بْنُ عِيْسَى الْقَارِئُ، عَنْ مُفَضَّلِ بْنِ يُوْنُسَ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ رَبِيْعَةَ بْنِ يَزِيْدَ، عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ:” إِنَّكُمْ تَزْعُمُوْنَ أَنِّيْ مِنْ آخِرِكُمْ وَفَاةً، أَلَا وَ إِنِّيْ أَوَّلُكُمْ وَفَاةً، وَ تَتْبَعُوْنِيْ أَفْنَادًا، أَيَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ”، لَمْ يَرْوِهِ عَنْ مُفَضَّلٍ، إِلَّا الْقَارِئُ تَفَرَّدَ بِهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ.

  1. Aḥmad bin Ya‘qūb al-Muqri’ al-Baghdādī (2422) menceritakan kepada kami, Muḥammad bin Abān al-Balkhī menceritakan kepada kami, Mūsā bin ‘Īsā al-Qāri’ menceritakan kepada kami, dari Mufadhdhal bin Yūnus, dari al-Awzā‘ī, dari Rabī‘ah bin Yazīd, dari Wātsilah bin al-Asqa‘ yang berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Kalian mengira bahwa aku adalah orang terakhir dari kita ini yang akan wafat. Tidak, justru akulah yang akan pertama dari kalian yang akan wafat. Setelah itu aku akan disusul oleh beberapa kelompok yang terpisah-pisah di mana kalian akan saling bunuh satu sama lain.

Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Mufadhdhal kecuali al-Qāri’, hanya Muḥammad bin Abān yang meriwayatkan hadits ini darinya.

Isnād: Isnād-nya shaḥīḥ. Diriwayatkan pula oleh Aḥmad, Abū Ya‘lā, dan ath-Thabrānī.

Al-Haitsamī mengatakan: “Para perawi Aḥmad adalah perawi kitab shaḥīḥ.”

Demikian pula Syaikh al-Albanī menganggapnya shaḥīḥ dan dia punya syāhid (penguat dari riwayat lain). (2433).

Catatan:

  1. (241). Abul-‘Abbās mendengar hadits dari Syaibān bin Farūkh, Ya‘qūb bin Ḥumaid bin Kasīb, Yaḥyā bin Ma‘īn dan lain-lain.Yang meriwayatkan darinya adalah ‘Abd-ush-Shamad bin ‘Alī ath-Thastī, Abū Bakar asy-Syāfi‘ī, ath-Thabrānī dan lain-lain.Al-Khathīb mengatakan: “Dia tsiqah.”Dalam Mu‘jam-ul-‘Ubadā’ (3/49) disebutkan bahwa dia termasuk ahli sastra, dia punya kitab berjudul: “Mā qālath-ul-‘Arab” (Apa yang diucapkan orang ‘Arab) dan “Katsīru fī Afwāh-il-‘Ammāh” (Yang banyak di lidah orang awam).

    Dikatakan bahwa dia pergi dan pindah ke Mesir serta wafat di sana pada tahun 293 H.

    Lihat Tārīkhu Baghdād (4/171).

  2. (242). Abul-‘Abbās yang dikenal dengan nama Ibnu Akhī al-‘Irq. Meriwayatkan dari Muḥammad bin Abān al-Balkhī, Hudbah bin ‘Abd-ul-Wahhāb al-Marwazī, Muḥammad bin Bakkar ar-Rayyān dan lain-lain.Yang biasa meriwayatkan darinya adalah Abū Bakar asy-Syāfi‘ī, Aḥmad bin Kāmil al-Qādhī, ‘Īsā bin Ḥāmid ar-Rafjī, Makhlad bin Ja‘far ad-Daqqāq.Dia juga membaca al-Qur’ān dari Hisyām al-Barbarī, Ismā‘īl bin Madān, Hamdawaih bin Maimūn, murid-murid al-Kisā’ī. Sedangkan yang membaca al-Qur’ān kepadanya adalah Ibrāhīm bin Aḥmad bin Ibrāhīm al-Buzurī dan lain-lain.

    Dia tsiqah, wafat tahun 300 H. Ada pula yang mengatakan tahun 301 H.

    Lihat Tārīkhu Baghdād (5/225) dan Ghāyat-un-Nihāyah (1/150).

  3. (243). Majma‘-uz-Zawā’id (7/306), Silsilat-ul-Aḥādīts-ish-Shaḥīḥah (2/851) dan Kanz-ul-‘Ummāl (11/31363).
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.