Al-Mu’jam-ash-Shaghir – Yang Bernama Ahmad (38/208): Rasul Berlepas Diri

Al-Mu‘jam-ush-Shaghīr
(Judul Asli: Al-Muhalla)
Oleh: Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani

Penerjemah: Anshari Taslim
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Al-Mu'jam-ush-Shaghir Bab Alif - Yang Bernama Ahmad

رقم الحديث: 83
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ دَاوُدَ الْمَكِّيُّ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ، بِمِصْرَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِيْ بَكْرٍ الْعَتَكِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِيْ، حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ الْمِنْهَالِ، عَنْ بَيَانِ بْنِ بِشْرٍ أَبِيْ بِشْرٍ، عَنْ رِفَاعَةَ الْقِتْبَانِيِّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَمِقِ الْخُزَاعِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: ” مَنْ آمَنَ رَجُلًا عَلَى دَمِهِ، فَقَتَلَهُ فَأَنَا بَرِيْءٌ مِنَ الْقَاتِلِ، وَ إِنْ كَانَ الْمَقْتُوْلُ كَافِرًا”، لَمْ يَرْوِهِ عَنْ بَيَانٍ، إِلَّا هُدْبَةُ، تَفَرَّدَ بِهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِيْ بَكْرٍ، عَنْ أَبِيْهِ.

  1. Aḥmad bin Dāūd al-Makkī Abū ‘Abdullāh (1341) menceritakan kepada kami di Mesir, ‘Abdullāh bin Abī Bakar al-‘Atakī menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Hudbah bin al-Minhāl menceritakan kepada kami, dari Bayān bin Bisyr Abū Bisyr, dari Rifā‘ah al-Qitbānī, dari ‘Amr bin al-Ḥamq al-Khuzā‘ī, dia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Barang siapa memberi keamanan seseorang akan jiwanya tapi kemudian dia juga yang membunuhnya maka aku berlepas diri dari sang pembunuh meski yang dibunuh itu orang kafir.

Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Bayān selain Hudbah, hanya ‘Abdullāh bin Abī Bakar yang meriwayatkan hadits ini dari ayahnya.

Isnād: Isnād hadits ini adalah ḥasan. (1352).

Catatan:

  1. (134). Al-Haitsamī mengatakan: “Aku tidak mengetahuinya.” Lihat al-Majma‘ 8/100.Saya katakan: dia disebutkan oleh penulis kitab al-‘Iqd-uts-Tsamīni fī Akhbar-il-Balad-il-Amīn (3/38) dan dia katakan: “Biasa meriwayatkan dari Ismā‘īl bin Sālim ash-Shā’igh, Abū ‘Umar Ḥafsh bin al-Ḥauthī, ar-Rabī‘ bin Yaḥyā bin Muslim al-Isnānī al-Bashrī dan lain-lain. Yang mendengar hadits darinya adalah Abū Ja‘far al-‘Uqailī, ath-Thabrānī dan lain-lain. Wafat tahun 282 H., sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Zabr. Saya (Anshārī) tambahkan, dalam al-Irsyād hal. 113 disimpulkan bahwa dia tsiqah.
  2. (135). Lihat Majma‘-uz-Zawā’id 6/285, Silsilat-ul-Aḥādīts-ish-Shaḥīḥah (1/441), Sunanu Ibni Mājah (2/2689).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *