رقم الحديث: 43
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الصَّلْتِ الْبَغْدَادِيُّ، بِمِصْرَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادِ بْنِ زَبَّارٍ الْكَلْبِيُّ، حَدَّثَنَا شَرْقِيُّ بْنُ الْقَطَامِيُّ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ:” أَعْطُوا الْأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ”، لَمْ يَرْوِهِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، إِلَّا شَرْقِيُّ، تَفَرَّدَ بِهِ مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ.
- Aḥmad bin Muḥammad bin ash-Shalt al-Baghdādī (1261) menceritakan kepada kami di Mesir, Muḥammad bin Ziyād bin Zubbār al-Kalbī menceritakan kepada kami, Syarqī bin al-Quthānī menceritakan kepada kami, dari Abuz-Zubair, dari Jābir yang berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Berikanlah buruh itu upahnya sebelum kering keringatnya.”
Tidak ada yang meriwayatkannya dari Ibnuz-Zubair selain asy-Syarq, dan hanya Muḥammad bin Ziyād yang meriwayatkannya.
Isnād: Al-Haitsamī berkata: “Di dalamnya ada Syarqī bin Quthāmī dan Muḥammad bin Ziyād rawi darinya adalah dua orang yang dha‘īf.” Juga diriwayatkan oleh ath-Thabrānī dalam al-Awsath.
Dalam Nashb-ur-Rāyah disebutkan: “Semua jalurnya dha‘īf.”
Catatan:
- (126). Dia adalah Abū ‘Abdullāh adh-Dharīr tinggal di Mesir dan meriwayatkan hadits di sana dari Muḥammad bin Ziyād al-Kalbī, ‘Alī bin al-Ja‘d al-Jauharī dari selain mereka. Yang biasa meriwayatkan darinya adalah Muḥammad bin Aḥmad bin Thunnah al-Mishrī dan ath-Thabrānī. Sebagian perawi melakukan kekeliruan mengenai namanya, sebagian mereka menyebutnya Muḥammad bin ash-Shalt.Al-Fatanī mengatakan: “Dia itu pendusta.” Ibnu ‘Adī mengatakan: “Aku tidak pernah melihat ada pendusta yang lebih tidak tahu malu daripadanya.”Ad-Dāraquthnī mengatakan: “Dia biasa memalsukan hadits.” Wafat tahun 288 atau 289 H.
Lihat Tārīkhu Baghdād (5/33), Qānūn (237), al-Mīzān (1/140).