Al-Mu’jam-ash-Shaghir – Yang Bernama Ahmad (26/208): Tentang Angin

Al-Mu‘jam-ush-Shaghīr
(Judul Asli: Al-Muhalla)
Oleh: Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani

Penerjemah: Anshari Taslim
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Al-Mu'jam-ush-Shaghir Bab Alif - Yang Bernama Ahmad

رقم الحديث: 62
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ الصَّفَّارُ الرَّمْلِيُّ، حَدَّثَنَا هَارُوْنُ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَبِي الزَّرْقَاءِ، حَدَّثَنَا أَبِيْ، حَدَّثَنَا شِبْلُ بْنُ عَبَّادٍ، عَنْ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: “مَا نَدِمْتُ عَلَى شَيْءٍ مَا نَدِمْتُ عَلَى أَنِّيْ لَمْ أَسْأَلْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ “عَنِ الرِّيْحِ، قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ: فَقُلْتُ: قَدْ سَأَلْتُهُ عَنْهَا، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، الرِّيْحُ مِمَّ هِيَ؟، فَقَالَ: مِنْ رُوْحِ اللهِ يَبْعَثُهَا بِالرَّحْمَةِ، وَ يَبْعَثُهَا بِالْعَذَابِ”، لَمْ يَرْوِهِ عَنْ شِبْلٍ، إِلَّا زَيْدُ بْنُ أَبِي الزَّرْقَاءِ، تَفَرَّدَ بِهِ ابْنُهُ.

    1. Aḥmad bin Ismā‘īl ash-Shaffār ar-Ramlī (1041) menceritakan kepada kami, Hārūn bin Zaid bin Abiz-Zarqā’ menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Syibl bin ‘Abbād menceritakan kepada kami, dari Ismā‘īl bin ‘Umair, dari Abū Hurairah r.a. yang berkata: ‘Umar bin al-Khaththāb r.a. berkata: “Aku tidak pernah menyesali sesuatu melebihi penyesalanku tidak sempat bertanya kepada Rasūlullāh s.a.w. tentang angin.” Berkatalah Abū Hurairah: “Aku sempat menanyakannya, aku berkata: wahai Rasūlullāh, angin itu asalnya dari mana?” Beliau s.a.w. menjawab: “Dari tiupan Allah, Dia mengirimnya sebagai rahmat atau bisa pula sebagai azab,” Tidak ada yang meriwayatkannya dari Syibl kecuali Zaid bin Abiz-Zarqā’ dan hanya anaknya yang meriwayatkannya.

Isnād: diriwayatkan oleh Abū Dāūd, Ibnu Mājah dan an-Nasā’ī dari hadits Abū Hurairah tanpa ada perkataan ‘Umar tapi mereka meriwayatkan dengan tambahan redaksi: “Kalau kalian melihatnya (angin) maka janganlah kalian memakinya, tapi mintalah kepada Allah kebaikan angin itu serta berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” (1052). Diriwayatkan oleh al-Bukhārī dalam al-Adab-ul-Mufrad dan al-Ḥakīm dengan sanad yang ḥasan. (1063).

Catatan:

  1. (104). Saya belum menemukannya.
  2. (105). Jāmi‘-ul-Ushūl (4/2332), Al-Ḥāfizh berkata dalam Takhrīj-ul-Adzkār sebagaimana disebutkan dalam al-Futuḥāt-ur-Rabbāniyyah oleh Ibnu ‘Allān: “Ini adalah hadits ḥasan shaḥīḥ.” Mukhtasharu Abī Dāūd, no. 4934.
  3. (106). Kasyf-ul-Khafā’ (1/1403), al-Adab-ul-Mufrad, no. hadits 720, Ibnu Mājah (2727).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *