Al-Mu’jam-ash-Shaghir – Yang Bernama Ahmad (11/208): Kisah Ibnu Umar (Meniru Nabi SAW) Saat Mendengar Suara Seruling Penggembala

Al-Mu‘jam-ush-Shaghīr
(Judul Asli: Al-Muhalla)
Oleh: Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani

Penerjemah: Anshari Taslim
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Al-Mu'jam-ush-Shaghir Bab Alif - Yang Bernama Ahmad

رقم الحديث: 11
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْوَلِيْدِ بْنِ سَعْدٍ الْمُرِّيُّ الْمَسِيْرِيُّ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا مَحْمُوْدُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا أَبِيْ، حَدَّثَنَا الْمُطْعِمُ بْنُ الْمِقْدَامِ الصَّنْعَانِيُّ، حَدَّثَنَا نَافِعٌ، قَالَ: كُنْتُ رِدْفَ ابْنِ عُمَرَ:” إِذْ مَرَّ بِرَاعٍ يَزْمِرُ، فَضَرَبَ وَجْهَ النَّاقَةِ، وَ صَرَفَهَا عَنِ الطَّرِيْقِ، وَ وَضَعَ أُصْبُعَيْهِ فِيْ أُذُنَيْهِ، وَ هُوَ يَقُوْلُ: أَتَسْمَعُ أَتَسْمَعُ؟ حَتَّى انْقَطَعَ الصَّوْتُ، فَقُلْتُ: لَا أَسْمَعُ، فَرَدَّهَا إِلَى الطَّرِيْقِ قَالَ: هكَذَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَفْعَلُ”، لَمْ يَرْوِهِ عَنِ الْمُطْعِمِ، إِلَّا خَالِدٌ تَفَرَّدَ بِهِ ابْنُهُ مَحْمُوْدٌ، وَ لَمْ يَرْوِ هذَا الْحَدِيْثَ عَنْ نَافِعٍ إِلَّا الْمُطْعِمُ، وَ مَيْمُوْنُ بْنُ مِهْرَانَ، وَ سُلَيْمَانُ بْنُ مُوْسَى، تَفَرَّدَ بِهِ عَنْ مَيْمُوْنٍ أَبُو الْمَلِيْحِ الْحَسَنُ بْنُ عُمَرَ الرَّقِّيُّ، وَ تَفَرَّدَ بِهِ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوْسَى سَعِيْدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ.

  1. Aḥmad bin Muḥammad bin al-Walīd bin Sa‘d al-Murrī al-Masīrī ad-Dimasyqī (651) menceritakan kepada kami, Maḥmūd bin Khālid menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, al-Muth‘im bin al-Miqdām ash-Shan‘ānī menceritakan kepada kami, Nāfi‘menceritakan kepada kami, dia berkata: “Aku pernah berboncengan dengan Ibnu ‘Umar ketika dia melintasi seorang pengembala yang sedang meniup seruling, diapun lalu memukul wajah unta dan mengalihkannya ke jalan lain sembari menutup kedua telinganya dengan jemari.” Dia juga berkata: “Apakah kamu masih mendengar suaranya?” Sampai ketika suaranya sudah tidak terdengar lagi akupun berkata: “Saya sudah tidak mendengarnya lagi.” Barulah dia kembali ke jalan itu dan berkata: “Begitulah aku lihat Rasūlullāh s.a.w. melakukan.”

Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari al-Muth‘im kecuali Khālid dan hanya anaknya yaitu Maḥmūd yang meriwayatkannya. Tidak ada pula yang meriwayatkan hadits ini dari Nāfi‘ kecuali al-Muth‘im, Maimūn bin Mihrān dan Sulaimān bin Mūsā. Yang meriwayatkan dari Maimūn hanyalah Abul-Malīḥ al-Ḥasan bin ‘Umar ar-Raqqī. Sedangkan dari Sulaimān bin Mūsā hanya diriwayatkan seorang diri oleh Sa‘īd bin ‘Abd-ul-‘Azīz.

Isnād: Para rawinya tsiqah. Abū Dāūd meriwayatkannya dan di beberapa versi manuskrip di akhirnya ada kalimat: “Ini adalah hadits munkar.” Aḥmad meriwayatkannya pula dalam al-Musnad dan Isnād-nya ḥasan. (662).

Catatan:

  1. (65). Ibnu ‘Asākir menyebutkannya dalam Tarikhu Dimasyq (2/78) dia berkata: Abū Bakar al-Muqrī meriwayatkan hadits dari al-Jauzajānī dan beberapa orang lainnya. Yang meriwayatkan darinya adalah Abū Bakar bin Habā al-Bazzār dan lain-lain. Dia wafat tahun 297 H., an-Nubalā’ (14/81).
  2. (66). Jāmi‘ al-Ushūl (8/6245), Mukhtasharu Abī Dāūd, no. 4756.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *