Hati Senang

Al-Adab-ul-Mufrad 1 – Firman Allah Swt, Dan Kami Wajibkan Manusia (berbuat) Kebaikan Kepada Ibu-Bapaknya (1/2)

الْأَدَبُ الْمُفْرَدُ
(Terjemah Al-Adab-ul-Mufrad)
Kumpulan Hadits Tentang Etika-etika Berdasarkan Sunnah
Oleh: Al-Imam Al-Hafizh Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma‘il al-Bukhari

Wafat Tahun 256 H.

Penerjemah: Ustadz Mu‘allim, Abu Khudzaikfah Yahya, Fauzi Itsanen, Abu Idris Tsaqif, Akhmad Yuswaji.
Penerbit: Buana Ilmu Islami.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. BAB FIRMAN ALLAH s.w.t.:

وَ وَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.

 

Abū Nashr memberitakan kepada kami, Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥasan bin Ḥamīd bin Hārūn bin ‘Abd-ul-Jabbār al-Bukhārī, dikenal dengan nama Ibnu Niyāzikī – melalui pembacaan kepadanya yang lantas ditetapkannya, dia datang kepada kami saat menunaikan ibadah haji pada bulan Shafar, tahun tiga ratus tujuh puluh (370 H.) – mengatakan: Abū Khair memberitakan kepada kami, Aḥmad bin Muḥammad bin Jalīl bin Khālid bin Ḥuraits al-Bukhārī al-Karmānī al-Abqasī al-Bazzār – tahun tiga ratus dua puluh dua (322 H.) – mengatakan: Abū ‘Abdillūh menyampaikan kepada kami, Muḥammad bin Ismā‘īl bin Ibrāhīm bin Mughīrah bin Aḥnāf al-Ja‘fī al-Bukhārī mengatakan:

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيْدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: الْوَلِيْدُ بْنُ الْعَيْزَارِ: أَخْبَرَنِيْ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ، يَقُوْلُ: حَدَّثَنَا صَاحِبُ هذِهِ الدَّارِ، وَ أَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: “أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا، قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟، قَالَ: ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ”. قَالَ: حَدَّثَنِيْ بِهِنَّ، وَ لَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِيْ

1. Abū Walīd menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Syu‘bah menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Al-Walīd bin ‘Aizār memberitakan kepadaku dengan mengatakan: Aku mendengar Abū ‘Amr asy-Syaibānī mengatakan: “Pemilik rumah ini – dia menunjuk rumah ‘Abdullāh (bin Mas‘ud) – menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: “Aku bertanya kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam: “Amal apakah yang paling dicintai Allah ‘azza wa jalla?.” Beliau menjawab: “Shalat tepat pada waktunya. Aku bertanya: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Kemudian berbakti kepada kedua orang tua”. Aku bertanya: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Kemudian berjihad di jalan Allah”.” ‘Abdullāh mengatakan: “Beliau telah menyampaikan hal itu kepadaku. Dan seandainya aku meminta tambahan, niscaya beliau akan menambahkan untukku.”

Shaḥīḥ. Al-Irwā’ 1198, [al-Bukhārī: 9. Kitābu Mawāqīt-ush-Shalāt (Ketentuan-ketentuan terkait waktu shalat), 5- Bab Fadhl-ush-Shalāti li Waqtihā (Bab keutamaan shalat tepat waktu). Muslim: 1-Kitāb-ul-Īmān (Kitab Iman), hadits nomor 137, 138, 139, 140)

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.