Al-Adab-al-Mufrad Bab 30 no.60-62 – Silaturahmi (Lanjutan) : Berbuat Baik Kepada Keluarga Terdekat

الْأَدَبُ الْمُفْرَدُ
(Terjemah Al-Adab-ul-Mufrad)
Kumpulan Hadits Tentang Etika-etika Berdasarkan Sunnah
Oleh: Al-Imam Al-Hafizh Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma‘il al-Bukhari

Wafat Tahun 256 H.

Penerjemah: Ustadz Mu‘allim, Abu Khudzaikfah Yahya, Fauzi Itsanen, Abu Idris Tsaqif, Akhmad Yuswaji.
Penerbit: Buana Ilmu Islami.

  1. BAB BERBUAT BAIK KEPADA KELUARGA TERDEKAT KEMUDIAN YANG TERDEKAT BERIKUTNYA.

حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، عَنْ بَحِيْرٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْ كَرِبَ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: “إِنَّ اللهَ يُوْصِيْكُمْ بِأُمَّهَاتِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِأُمَّهَاتِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِآبَائِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِالْأَقْرَبِ فَالْأَقْرَبِ.”

  1. Ḥaiwah bin Syuraiḥ menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Baqiyyah menyampaikan kepada kami: Dari Baḥīr: Dari Khālid bin Ma‘dān: Dari al Miqdām bin Ma‘dīkarib, bahwa dia mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يُوْصِيْكُمْ بِأُمَّهَاتِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِأُمَّهَاتِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِآبَائِكُمْ، ثُمَّ يُوْصِيْكُمْ بِالْأَقْرَبِ فَالْأَقْرَبِ.

Sesungguhnya Allah mewasiatkan kepada kalian (untuk berbuat baik) terhadap ibu kalian, kemudian Allah mewasiatkan kepada kalian (untuk berbuat baik) terhadap ibu kalian, kemudian Allah mewasiatan kepada kalian (untuk berbuat baik) terhadap bapak kalian, kemudian Allah mewasiatkan kepada kalian (untuk berbuat baik) terhadap kerabat yang terdekat kemudian yang terdekat berikutnya.

Shaḥīḥ, (di dalam kitab) ash-Shaḥīḥah (1666). [Ibnu Mājah, 23-Kitāb-ul-Adab (Kitab adab), 1- Bāb: al-Birr-ul-Wālidaini (Bab berbakti kepada kedua orang tua), hadits nomor 3661].

حَدَّثَنَا مُوْسَى بْنُ إِسْمَاعِيْلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْخَزْرَجُ بْنُ عُثْمَانَ أَبُو الْخَطَّابِ السَّعْدِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُوْ أَيُّوْبَ سُلَيْمَانُ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، قَالَ: جَاءَنَا أَبُوْ هُرَيْرَةَ عَشِيَّةَ الْخَمِيْسِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ: “أُحَرِّجُ عَلَى كُلِّ قَاطِعِ رَحِمٍ لَمَا قَامَ مِنْ عِنْدِنَا، فَلَمْ يَقُمْ أَحَدٌ حَتَّى قَالَ ثَلَاثًا، فَأَتَى فَتًى عَمَّةً لَهُ قَدْ صَرَمَهَا مُنْذُ سَنَتَيْنِ، فَدَخَلَ عَلَيْهَا، فَقَالَتْ لَهُ : يَا ابْنَ أَخِي، مَا جَاءَ بِكَ؟ قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ كَذَا وَكَذَا، قَالَتِ : ارْجِعْ إِلَيْهِ فَسَلْهُ : لِمَ قَالَ ذَاكَ؟ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ أَعْمَالَ بَنِيْ آدَمَ تُعْرَضُ عَلَى اللهِ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى عَشِيَّةَ كُلِّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يَقْبَلُ عَمَلَ قَاطِعِ رَحِمٍ.”

  1. Mūsā bin Ismā‘īl menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Khazraj bin ‘Utsmān – Abū Khaththāb as-Sa‘dī – menyampaikan kepada kami, dia berkata: Abū Ayyūb Sulaimūn – maulā (pelayan) ‘Utsmān bin ‘Affān, memberitakan kepada kami, dia berkata: “Abū Hurairah datang menemui kami pada Kamis sore, malam Jum‘at, lantas berkata:

أُحَرِّجُ عَلَى كُلِّ قَاطِعِ رَحِمٍ لَمَا قَامَ مِنْ عِنْدِنَا، فَلَمْ يَقُمْ أَحَدٌ حَتَّى قَالَ ثَلَاثًا، فَأَتَى فَتًى عَمَّةً لَهُ قَدْ صَرَمَهَا مُنْذُ سَنَتَيْنِ، فَدَخَلَ عَلَيْهَا، فَقَالَتْ لَهُ : يَا ابْنَ أَخِي، مَا جَاءَ بِكَ؟ قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ كَذَا وَكَذَا، قَالَتِ : ارْجِعْ إِلَيْهِ فَسَلْهُ : لِمَ قَالَ ذَاكَ؟ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ أَعْمَالَ بَنِيْ آدَمَ تُعْرَضُ عَلَى اللهِ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى عَشِيَّةَ كُلِّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يَقْبَلُ عَمَلَ قَاطِعِ رَحِمٍ.

“Aku mengkhawatirkan akan menimpanya kesusahan kepada setiap orang yang memutus silaturahmi saat dia bangkit dari sisi kami. Ternyata tidak ada seorang pun yang berdiri sampai Abū Hurairah mengucapkannya tiga kali. Kemudian ada seorang pemuda yang mendatangi bibinya yang telah dia putuskan hubungan silaturahminya sejak dua tahun yang lalu. Anak muda itu pun menemui bibinya yang lantas bertanya kepadanya: “Wahai putra saudaraku! Apa yang membuatmu datang ke sini?’ Dia menjawab: “Aku mendengar Abū Hurairah berkata demikian dan demikian”. Bibinya berkata: “Kembalilah kepadanya dan tanyakan kepadanya kenapa dia mengucapkan itu?” Abū Hurairah berkata: aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ‘amal Bani Ādam (manusia) diajukan kepada Allah tabāraka wa ta‘ālā setiap hari Kamis sore, malam Jum‘at, namun tidak akan diterima ‘amal orang yang memutuskan tali silaturrahmi.

(Hadits ini) Dha‘īf. (Irwā’-ul-Ghalīl, 931): [Tidak terdapat dalam al-Kutub-us-Sittah]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِمْرَانَ بْنِ أَبِيْ لَيْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوْبُ بْنُ جَابِرٍ الْحَنَفِيُّ، عَنْ آدَمَ بْنِ عَلِيٍّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: مَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَ أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا إِلَّا آجَرَهُ اللهُ تَعَالَى فِيْهَا، وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، فَإِنْ كَانَ فَضْلًا فَالْأَقْرَبَ الْأَقْرَبَ، وَ إِنْ كَانَ فَضْلًا فَنَاوِلْ.”

  1. Muḥammad bin ‘Imrān bin Abī Lailā menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Ayyūb bin Jābir al-Ḥanafī, menyampaikan kepada kami: Dari Ādam bin ‘Alī: Dari Ibnu ‘Umar:

مَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَ أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا إِلَّا آجَرَهُ اللهُ تَعَالَى فِيْهَا، وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، فَإِنْ كَانَ فَضْلًا فَالْأَقْرَبَ الْأَقْرَبَ، وَ إِنْ كَانَ فَضْلًا فَنَاوِلْ.

Tidaklah seseorang memberikan nafkah kepada dirinya sendiri dan keluarganya dengan mengharap pahala, melainkan Allah akan memberikan pahala kepadanya, dan mulailah dengan orang yang berada dalam tanggunganmu. Jika ada kelebihan, maka utamakan yang terdekat kemudian yang terdekat berikutnya. Jika masih ada kelebihan maka berikan (kepada yang lain).

Dha‘īf isnād. Pada isnād-nya terdapat guru penulis (Bukhārī), Muḥammad bin ‘Imrān bin Abī Lailā dari Ayyūb bin Jābir al-Ḥanafī, keduanya lemah. Namun ada hadits Shaḥīḥ semacam ini yang diriwayatkan secara marfū‘ dari hadits Abū Hurairah. (al-Irwā’, 833)