حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، قَالَ: حَدَّثَنِيْ خَالِدُ بْنُ يَزِيْدَ، عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِيْ هِلَالٍ، عَنْ أَبِيْ حَازِمٍ، عَنْ أَبِيْ مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيْلٍ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، “كَانَ يَسْتَخْلِفُهُ مَرْوَانُ، وَ كَانَ يَكُوْنُ بِذِي الْحُلَيْفَةِ، فَكَانَتْ أُمُّهُ فِيْ بَيْتٍ وَ هُوَ فِيْ آخَرَ، قَالَ: فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ، وَقَفَ عَلَى بَابِهَا، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا أُمَّتَاهُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ، فَتَقُوْلُ: وَ عَلَيْكَ السَّلَامُ يَا بُنَيَّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ، فَيَقُوْلُ: رَحِمَكِ اللهُ كَمَا رَبَّيْتِنِيْ صَغِيْرًا، فَتَقُوْلُ: رَحِمَكَ اللهُ كَمَا بَرَرْتَنِيْ كَبِيْرًا، ثُمَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ صَنَعَ مِثْلَهُ”
- ‘Abdullāh bin Shāliḥ menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Laits menyampaikan kepadaku dengan mengatakan: Khālid bin Yazīd menyampaikan kepadaku dari Sa‘īd bin Abī Hilāl, dari Abū Ḥāzim, dari Abū Murrah maula (bekas budak) ‘Aqīl, dia berkata: Abū Hurairah pernah diangkat sebagai gubernur oleh Marwān. Ketika itu dia bertugas di Dzul-Ḥulaifah. Ibunya menempati sebuah sementara dia di rumah yang lain. Abū Murrah berkata: “Jika Abū Hurairah hendak keluar, dia berdiri di depan pintu rumah ibunya dan mengucapkan: As-salāmu ‘alaiki (salam sejahtera bagimu), wahai bundaku! Wa raḥamatullāhi wa barakātuh (dan rahmat Allah serta berkah-Nya).” Ibunya menjawab: “Wa ‘alaikas salam (juga salam sejahtera bagimu), wahai putraku, wa raḥmatullāhi wa barakātuh (dan rahmat Allah serta berkah-Nya).” Abū Hurairah berkata: “Semoga Allah merahmatimu sebagaimana engkau telah mendidikku di waktu kecil.” Ibunya menjawab: “Semoga Allah merahmatimu sebagaimana engkau berbakti kepadaku di waktu tua.” Lebih dari itu, jika hendak masuk rumah untuk menemui ibunya, Abū Hurairah melakukan yang seperti itu.”
Ket: Dha‘īf isnād. Pada isnād-nya terdapat rawi bernama Sa‘īd bin Abī Hilāl, dia telah bercampur (kacau) hafalannya.