حَدَّثَنَا قَبِيْصَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: “لَا يَجْزِيْ وَلَدٌ وَالِدَهُ، إِلَّا أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ.”“
- Qabīshah menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Sufyān menyampaikan kepada kami dari Suhail bin Abī Shāliḥ, dari ayahnya, dari Abū Hurairah, dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: “Seorang anak tidak akan mampu membalas (jasa) orang tuanya, kecuali bila dia mendapati orang tuanya sebagai budak lantas ia membelinya lalu memerdekakannya.”
Shaḥīḥ. Al Irwā’ 1747. [Muslim, 20 – Kitāb-ul-‘Itq (Memerdekakan Budak, hadits nomor 25, 26).