Hadits ke-37
Pahala bagi Ahli Kitab yang Mempunyai Risalah Muhammad
عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ (ص) قَالَ: مَنْ كَانَتْ لَهُ أَمَةٌ فَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيْمَهَا وَ أَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهَا وَ أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ وَ عَبْدٌ أَدَّى حَقَّ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَ حَقَّ مَوَالِيْهِ وَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِمَا جَاءَ بِهِ عِيْسَى وَ مَا جَاءَ بِهِ مُحَمَّدٌ (ص) فَلَهُ أجْرَانِ.
Artinya:
Dari Abu Musa, dari Rasulullah s.a.w. yang berkata: “Siapa yang memiliki budak perempuan, kemudian dia mendidiknya dengan baik, membenahi akhlaknya dengan baik, memerdekakannya dan menikahinya maka baginya dua pahala. Seorang hamba yang menunaikan hak Allah dan hak majikannya, serta seorang ahli kitab yang beriman pada risalah Isa dan Muhammad, maka baginya dua pahala.” (H.R. Ahmad).
Keterangan:
Hadits ini menjelaskan tentang bagaimana seorang ahli kitab yang pada awalnya dia berpegang teguh pada rislah para nabi sebelum Muhammad, akan tetapi setelah datangnya Muhammad dia mengakui kenabiannya. Tidak hanya mengakui kenabian Muhammad, yang hal itu sudah tertera dalam kitab-kitab terdahulu, dia juga menerima risalahnya dan memeluk agamannya. Jadi, selain beriman kepada para nabi sebelumnya seperti Nabi Musa dan Nabi Isa, dia juga mengimani Muhammad sebagai nabi terakhir dan penyempurna dari risalah para nabi sebelumnya. Dengan mengimani risalah Muhammad s.a.w., bukan berarti dia tidak mempercayai lagi eksistensi para nabi sebelumnya, akan tetapi dia masih tetap mempercayai risalah mereka.