34 Dialog Eskatologis & Validitas Informasi Non Muslim – Cara Bergaul Rasul dengan Non Muslim

40 HADITS SHAHIH
Cara Bergaul Rasul dengan Non-Muslim

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-34

Dialog Eskatologis dan Validitas Informasi Non Muslim

 

عَنٍ ابْنِ أَبِيْ نَمْلَةَ الأَنْصَارِيُّ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّهُ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ (ص) وَ عِنْدَهُ رَجُلٌ مِنَ الْيَهُوْدِ مَرَّ بِجَنَازَةٍ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَتَكَلَّمُ هذِهِ الْجَنَازَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ (ص): اللهُ أَعْلَمُ فَقَالَ الْيَهُوْدِيُّ: إِنَّهَا تَتَكَلَّمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): مَا حَدَّثَكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَلاَ تُصَدِّقُوْهُمْ وَ لاَ تُكَذِّبُوْهُمْ وَ قُوْلُوْا: آمَنَّا بِاللهِ وَ رُسُلِهِ فَإِنْ كَانَ بَاطِلاً لًمْ تُصَدِّقُوْهُ وَ إِنْ كَانَ حَقًّا لَمْ تُكَذِّبُوْهُ.

Artinya:

Dari Abu Namlah al-Anshari, dari ayahnya yang pernah duduk bersama Rasulullah s.a.w. Saat itu, tidak jauh dari situ juga ada orang Yahudi. Kemudian lewatlah jenazah. Orang Yahudi itu bertanya: “Wahai Muhammad, apakah jenazah itu bisa bicara?” Beliau menjawab: “Allah Maha Mengetahui.” Orang Yahudi berkata: “Dia berbicara.” Beliau s.a.w. bersabda: “Ahli kitab memberikan informasi kepada kalian, jangan kalian benarkan tetapi juga jangan kalian dustakan. Dan katakanlah, kami beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga kalau yang diinformasikan itu batil, kalian tidak membenarkannya. Dan kalau yang disampaikan itu memang benar, kalian tidak mendustakan.” (H.R. Abu Daud).

 

Keterangan:

Sebagai pemanggul risalah Islam, posisi Rasulullah s.a.w. di masa itu memang sangat kunci. Beliau menjadi tempat bertanya bagi siapa saja. Tidak terbatas kaum muslimin, banyak kaum non muslim yang melontarkan pertanyaan kepada beliau. Menghadapi kaum non muslim yang sowan ke rumahnya, beliau memperlakukan mereka dengan ramah dan penuh kasih sayang. Tidak sedikit pun tindakan beliau yang menyakiti mereka. Pasalnya, mereka pun bersikap segan kepada beliau.

Dialog antara beliau dengan kaum non muslim terkadang menyangkut masalah eskatologis. Mereka bertanya, Rasulullah s.a.w. memberikan penjelasan. Kadangkala mereka menyanggah keterangan beliau dengan dalil dari kitab mereka, Taurat ataupun Injil. Tetapi berbekal wahyu dari Allah, beliau tetap kukuh memegang kebenaran risalah Islam. Jika mereka masih ngotot, beliau menghormati pendapat mereka. Namun beliau berpesan kepada umatnya, agar senantiasa bersikap selektif terdapat (terhadap?????) ajaran yang dikutip dari kitab terdahulu. Kalau benar boleh diambil, namun bila nyata kesalahannya maka perlu ditepis.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *