33 Larangan Mengucapkan Salam kepada Non Muslim – Cara Bergaul Rasul dengan Non Muslim

40 HADITS SHAHIH
Cara Bergaul Rasul dengan Non-Muslim

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-33

Larangan Mengucapkan Salam kepada Non Muslim

 

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ (ص) قَالَ: لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُوْدَ وَ لاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ.

Artinya:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jangan memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani.” (H.R. Muslim).

 

Keterangan:

Larangan Rasulullah terhadap kaum muslim untuk mengucapkan salam terlebih dahulu kepada kaum non muslim adalah dalam konteks mendoakan. Sebab, mendoakan kaum non muslim yang berhubungan dengan masalah eskatologis (1) memang tidak dibenarkan. Hal ini berbeda dengan doa yang sifatnya duniawi, yang bisa dibenarkan berdasarkan salah satu hadits. Kendatipun begitu, bukan berarti kaum muslim harus bersikap bengis dan bermuka masam kepada kaum non muslim setiap kali bertemu. Penghormatan perlu diberikan karena sebagai sesama anggota masyarakat, kehidupan yang damai mensyaratkan adanya penghormatan dari masing-masing pihak.

 

Catatan:

Eskatologi berasal dari bahasa Yunani: eschatos yang berarti “terakhir” dan logi yang berarti “studi tentang”. Biasa diartikan sebagai bagian dari teologi dan filsafat yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa atau nasib akhir dari seluruh umat manusia (Hari Kiamat).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *