03 Anugerah Kebaikan – Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

Hadits 3

Anugerah Kebaikan

عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ (ص) يَقُوْلُ: مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَ إِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَ اللهُ يُعْطِيْ وَ لَنْ تَزَالَ هذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَاْتِيْ أَمْرُ اللهُ. رواه البخاري.

Diriwayatkan dari Mu‘awiyah, dia berkata: saya pernah mendengar Rasul s.a.w. bersabda: “Siapa dikehendaki oleh Allah mendapat kebaikan, Dia akan memberinya pemahaman tentang Islam. Aku hanyalah menyampaikan, dan Allah jua yang memberi petunjuk. Ketahuilah, kaum mukmin akan tetap melaksanakan perintah Allah dan tidak terkalahkan orang-orang yang menentang mereka hingga Hari Kiamat tiba.” (H.R. al-Bukhari).

Keterangan:

Fondasi agama sbagai pijakan hidup menjadi ukuran kebaikan, dan orang-orang yang mendapat petunjuk kebaikan akan selalu diberi kemudahan oleh Allah dalam persoalan agamanya. Pesan Rasulullah ini memprioritaskan pendidikan agama dan pentingnya memahamkan sebuah ajaran agama kepada orang-orang yang paling dekat dengan kita (anak dan istri). Pendidikan agama ini sangat perlu dilakukan agar mereka mampu memilih jalan kebaikan, dan menjadi pintu pembuka kebaikan anak kita, sebagaimana kemudahan yang diberikan Allah kepada umat-Nya dalam memahami agama. Dalam mengajarkan agama, lima prinsip Islam haruslah diutamakan, yakni pelajaran mengenai syahadat, pelajaran shalat dan cara menunaikannya, termasuk tata cara serta syarat dan rukunnya, pengetahuan tentang zakat dan pengamalannya, pengetahuan tentang puasa dan pengamalannya. Terakhir, pengetahuan tentang haji. Lima prinsip Islam tersebut alangkah indahnya kalau disampaikan dalam suasana kebersamaan dan ketauladanan di mata buah hati kita.