011 Menyayangi Buah Hati – Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

40 HADITS SHAHIH
Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits 11

Menyayangi Buah Hati

 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: جَاءَ أَعْرَابِيُّ إِلَى النَّبِيِّ (ص) فَقَالَ: تُقَبِّلُوْنَ الصِّبْيَانَ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ فَقَالَ النَّبِيُ (ص): أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ رواه البخاري.

Diriwayatkan dari ‘A’isyah, dia berkata: Seorang ‘Arab Badui menemui nabi, lalu bertanya: “Anda mencium anak laki-laki? Kami tidak pernah melakukannya.” Mendengar ucapan itu, Nabi pun bersabda: “Aku tidak bisa berbuat apa-apa kepadamu jika Allah mencabut rasa sayang dari hatimu.” (H.R. al-Bukhari)

 

Keterangan:

Menanamkan sifat kasih sayang terhadap anak-anak yang menjadi buah hati kita merupakan persemaian cinta yang menjadi pelita harapan sekaligus tonggak kasih sayang di antara sesama. Begitu pentingnya mencintai dan menyayangi pada fase pertumbuhan anak, sampai-sampai Rasulullah mengingatkan kata-kata penuh makna: Aku tak bisa berbuat apa-apa jika Allah mencabut rasa sayang dari hati seseorang. Pada akhirnya, rasa kasih sayang yang tumbuh subur di hati anak-anak kita tidak lepas dari usaha kita menanamkan rasa cinta dan kasih sayang sejak balita. Sebaliknya, benci, permusuhan, dan keangkuhan yang dilakukan orang tua tanpa sadar akan terinternalisasi dalam hati dan kepribadian anak-anak kita.

Sanggahan (Disclaimer): Artikel ini telah kami muat dengan izin dari penerbit. Terima kasih.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *