011 Membesuk Non Muslim Yang Sakit – Cara Bergaul Rasul dengan Non Muslim

40 HADITS SHAHIH
Cara Bergaul Rasul dengan Non-Muslim

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-11

Membesuk Non Muslim yang Sakit

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ شَابٌ يَهُوْدِيٌّ يَخْدِمُ النَّبِيَّ (ص) فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ (ص) يَعُوْدُهُ.

Artinya:

Dari Anas bin Malik yang berkata: “Ada seorang pemuda Yahudi yang menjadi pembantu Rasulullah s.a.w. Suatu hari dia sakit, dan Rasulullah s.a.w. pun membesuknya.” (H.R. Ibnu Abi Syaibah).

 

Keterangan:

Akhlak mulia Rasulullah s.a.w. tidak hanya ditunjukkan kepada sesama muslim. Bersikap luhur kepada sesama pemeluk agama tertentu bisa dianggap hal yang lumrah. Akan tetapi berbudi pekerti mulia kepada pemeluk agama lain, barulah bisa disebut tindakan istimewa. Hal inilah yang dilakukan oleh baginda Rasulullah s.a.w.

Ketika ada salah satu rekannya yang beragama Yahudi jatuh sakit, tanpa pikir panjang beliau segera menyambanginya. Beliau mau menunjukkan bahwa kewajiban menjenguk orang sakit tidak hanya berlaku kepada sesama muslim, tetapi berlaku pula kepada non muslim. Dalam wilayah ini seorang muslim tidak boleh berlaku pilih kasih. Keluhuran budi berlaku dan ditujukan untuk semua orang tanpa memandang agama (SARA), kasta, dan lain sebagainya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *