010 Pandai Bersyukur – Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

40 HADITS SHAHIH
Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits 10

Pandai Bersyukur

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah pernah bersabda: “Allah meridhai orang yang makan atau minum lalu memuji-Nya (membaca Hamdalah) atas makanan atau minuman yang disantapnya.” (H.R. Muslim)

 

Keterangan:

Pandailah bersyukur atas nikmat Allah, niscaya nikmat kita akan dilipatgandakan Allah. Lebih dari itu, syukur juga merupakan sebuah tindakan mulia bagi seorang muslim. Memang, pandai bersyukur itu perlu sebuah latihan dan keteladanan dari orang tua kepada anak. Membiasakan membaca Hamdalah setelah makan atau minum sebagai wujud dari rasa syukur juga perlu dilatih sebagaimana mendidik buah hati agar menggunakan tangan kanan ketika makan atau minum.

Kalau anak kita sudah dididik membaca Basmalah ketika hendak makan dan minum, menggunakan tangan kanan, dan membaca Hamdalah setelah makan dan minum. Niscaya anak kita juga menjalaninya dengan penuh kesadaran.

Sanggahan (Disclaimer): Artikel ini telah kami muat dengan izin dari penerbit. Terima kasih.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *