HADITS KESEPULUH
(Amal-amal yang Tidak Melampaui Dunia)
Ditegaskan di dalam ash-Shaḥīḥ dari Rasūlullāh s.a.w. bahwa beliau bersabda: “Anak Ādam diberi pahala dalam setiap nafkahnya kecuali sesuatu yang diletakkannya dalam air dan tanah.” (11)
Penyingkapan Rahasia dan Penjelasan Maknanya.
Ketahuilah bahwa bentuk perbuatan merupakan ‘aradh. Sementara jawhar-nya adalah maksud, ilmu, keyakinan, dan keinginan pelaku perbuatan. Hadits ini, kendati bentuknya bersifat mutlak, namun ada kondisi-kondisi dan hubungan-hubungan yang mengkhususkannya. Misalnya, di dalam membangun masjid, tempat-tempat ibadah, maka tidak diragukan bahwa orang yang membangunnya akan diberi pahala. Yang dimaksud di sini adalah bangunan yang dibangun oleh orang dengan tujuan hanya untuk kesenangan dan mencari ketenangan, atau karena riyā’ dan ingin terkenal. Jika dia bertujuan untuk itu, maka keinginan dan tujuan orang yang membangunnya tidak melampaui dunia ini. Orang yang membangunnya tidak memperoleh buah dan hasil di akhirat. Sebab, apa yang diperbuatnya tidak ditujukan untuk sesuatu yang ada di balik dunia ini. Maka perbuatan-perbuatannya merupakan ‘aradh yang hilang; tidak ada sebab yang dapat membawanya dari sini ke akhirat. Perbuatan-perbuatan itu tidak menghasilkan buah, maka tidak ada pahala baginya.
Wallāhu a‘lam.
Catatan: