2-14 Al-Hikam Rampai Hikmah Syekh Ibn ‘Atha’illah, Disertai Ulasan oleh: Syekh Fadlalla Haeri

Al-Hikam
Rampai Hikmah Syekh Ibn ‘Atha’illah

Disertai Ulasan oleh:
SYEKH FADLALLA HAERI
(Judul Asli: Al-Hikam of Syekh Ibn ‘Atha’illah
With Explaination by Syekh Fadhalla Haeri)

Penerjemah: Lisma Dyawati Fuaida
Penerbit: PT SERAMBI ILMU SEMESTA

Diketik oleh: Fatimah Karimah

Rangkaian Pos: BAGIAN 2 Agar Hati Tak Teralingi

HIKMAH KE-14

 

14. الْكَوْنُ كُلُّهُ ظُلْمَةٌ وَ إِنَّمَا أَنَارَهُ ظُهُوْرُ الْحَقِّ فِيْهِ فَمَنْ رَأَى الْكَوْنَ وَ لَمْ يَشْهَدْهُ فِيْهِ أَوْ عِنْدَهُ أَوْ قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ فَقَدْ أَعْوَزَهُ وُجُوْدُ الْأَنْوَارِ وَ حُجِبَتْ عَنْهُ شُمُوْسُ الْمَعَارِفِ بِسُحُبِ الْآثَارِ.

Cosmos [vast space] is all darkness which is illuminated only by the manifestations of the Truth in it. Thus whoever sees creation without witnessing Him in it, with it, before it or after it, is in need of light, and is veiled from the suns of gnosis by the clouds of worldly experiences

Alam ini serba gelap. Ia terang hanyalah karena tampaknya Allah di dalamnya. Siapa melihat alam namun tidak menyaksikan Tuhan di dalamnya, padanya, sebelumnya, atau sesudahnya, maka ia benar-benar memerlukan cahaya, dan “surya” ma‘rifat teralingi baginya oleh “awan” benda-benda ciptaan.

 

Explanation by Syekh Fadhlalla Haeri:

Although all the worlds have been created from His Light, yet all manifestations appear as light and shadow, good and bad, day and night. If the seeker does not see the One Pervading Light behind all these flickering images, he is engulfed by the confusion of the existential shadow-lay and the cloud of changing realities. Adamic creation has its meanings and purpose rooted in Original Light, which is the Ever-present Cause behind the apparent changes of worldly experiences.

 

Ulasan oleh Syaikh Fadhlallāh Haeri:

Meskipun seluruh alam ini diciptakan oleh nur Ilahi, tetapi semua perwujudannya tampil sebagai cahaya dan bayang-bayang, baik dan buruk, siang dan malam. Jika seorang salik tidak melihat Allah yang meliputi cahaya di balik semua gambaran yang kerlap-kerlip ini, berarti ia diliputi kebingungan terhadap bayang-bayang eksistensial dan awan-awan realitas yang berubah-ubah. Penciptaan manusia mempunyai makna dan tujuannya sendiri, yang berasal dari nur azali, yakni sebab yang selalu ada di balik perubahan pengalaman duniawi yang tampak.

2 Komentar

  1. Muhammad Djufri berkata:

    Semoga dengan mempelajari bulletin ini kita lebih memantapkan iman dan islam kita

    1. Syaikh Husain Editor berkata:

      Aamiin aamiin ya Allah.

Tinggalkan Balasan ke Muhammad Djufri Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *