SYARAH HIKMAH KE-14
تَنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ الْأَعْمَالِ لَتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الْأَحْوَالِ.
“Beraneka ragamnya jenis ‘amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang di dalam hati.”
Sejatinya, sedikitnya ‘amal ibadah yang disertai ma‘rifat itu lebih utama dari pada banyaknya ‘amal tapi tidak disertai ma‘rifat.
تَنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ الْأَعْمَالِ لَتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الْأَحْوَالِ.
“Beraneka ragamnya jenis ‘amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang di dalam hati.”
Beraneka ragamnya jenis ‘amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi yang datang pada hati seorang murīd.
Sesungguhnya di antara macamnya murīd itu ada yang bisa menghadirkan hatinya (merasakan nikmatnya ibadah) dengan gemar mendirikan shalat; ada yang gemar berpuasa; ada yang gemar menyebarkan ilmu nāfi‘ (yang bermanfaat); juga ada yang gemar membaca al-Qur’ān. Hal yang demikian itu disebabkan berbeda-bedanya wārid (101) dari Allah di dalam hati seorang murīd. Yang mana, kesemuanya itu terjadi ketika murīd sudah tidak lagi berada pada bimbingan seorang guru. Jika masih dalam bimbingan guru, seorang murīd harus mengikuti apa yang diperintahkan gurunya, ia tidak boleh melaksanakan apa yang dikatakan hatinya sendiri jika tidak mendapat izin gurunya, dan murīd juga tidak diperkenankan mengamalkan wārid orang lain.