SYARAH HIKMAH KE-7
رُبَّمَا أَعْطَاكَ فَمَنَعَكَ، وَ رُبَّمَا مَنَعَكَ فَأَعْطَاكَ.
“Terkadang Allah memberimu harta dunia tapi tidak memberimu pertolongan untuk ibadah, dan terkadang Allah tidak memberimu harta dunia tapi memberimu pertolongan untuk beribadah”.
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
رُبَّمَا أَعْطَاكَ فَمَنَعَكَ، وَ رُبَّمَا مَنَعَكَ فَأَعْطَاكَ.
“Terkadang Allah memberimu harta dunia tapi tidak memberimu pertolongan untuk ibadah, dan terkadang Allah tidak memberimu harta dunia tapi memberimu pertolongan untuk beribadah”.
Maka dengan tidak diberikannya perkara dunia bagimu menunjukkan bahwa Allah sedang menganugerahimu perkara akhirat. Begitulah (hakikat) pemberian agung yang diberikan Allah kepadamu, walaupun secara lahiriah (harta dunia) Allah tidak memberikannya. Janganlah engkau melihat sebuah pertolongan pada hal-ihwal apa yang tampak saja (kekayaan, misalnya), tetapi lihatlah pada hakikatnya juga (keistiqamahanmu dalam beribadah). Berdasarkan uraian di atas, wajib bagi seorang hamba untuk meninggalkan tadbīr dan ikhtiyār.