Thariqah Alawiyah (I) | Bab 1 : Perkataan Salaf dan Khalaf Mengenai Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu (3/4)

Thariqah 'Alawiyah Jalan Lurus Menuju Allah
Terjemah : al-Manhaj al-Sawi Syarh Ushul Thariqah al-Saadah Aali Ba’Alawi
Pengarang : Al Habib Zain bin Smith
Penerjemah : Ust. Husin Nabil Assegaf
Penerbit : Nafas

(lanjutan)

Baguslah sebagian dari para ulama yang memuji ilmu dan mengecam kebodohan sebagaimana berikut ini,

Dengan ilmu, tempuhlah apa yang ditempuh ilmu

dan darinya singkaplah segala pemahaman di sisinya

Di dalamnya terdapat penyingkap hati dari kebutaan

dan pelindung bagi agama yang perkaranya penting

Kulihat kebodohan menghinakan orang-orangnya

sedangkan ilmu mengangkat kaumnya

la terhitung kecil dalam suatu kaum, padahal ia yang terbesar

Pemahaman ucapan dan hukum berjalan darinya

Apakah ada harapan, bagi orang yang beruban kepalanya

dan ia menghabiskan masa muda, dalam kegagapan lagi kebodohan

la berjalan pagi dan sore, sepanjang tahun menjadi teman perutnya

isi perutnya bertumpuk lemak dan daging

Jika orang bodoh ditanya tentang keadaannya

mengalir keringat dingin kebodohan di wajahnya yang memuliakannya

Apakah kedua matamu pernah melihat pemandangan yang lebih jelek

daripada seseorang yang tak memiliki ilmu dan kesantunan?

Bergaullah bersama ulama dan bersahabatlah dengan yang terbaik dari mereka

Persahabatan dengan mereka adalah agama dan pergaulan dengan mereka keberuntungan

Jangan kau palingkan matamu dari mereka, karena mereka bintang-bintang,

jika tenggelam satu terbitlah yang lain

Demi Allah, jika bukan karena Allah, tak jelaslah petunjuk

dan tak berkilaplah bintang untuk kita dari ketersembunyiannya di langit

Bait-bait berikut diperuntukkan al-Imam asy-Syafi’i,

Barangsiapa tak mencicipi rendahnya berguru walau sebentar

Maka ia kan menerjang rendahnya kebodohan sepanjang hidupnya

Barangsiapa terlewatkan darinya belajar di waktu mudanya

Maka bertakbirlah empat kali untuk kematiannya

Kehidupan seseorang, demi Allah dengan ilmu dan takwa

Jika tak memiliki keduanya, maka keberadaannya tak terhitung

Baguslah yang berucap,

Setiap keutamaan terdapat di dalamnya cahaya

Dan kau dapatkan pada ilmu keutamaan yang lebih bercahaya

Selain ilmu janganlah kau hitung kekayaan

Sesungguhnya ilmu adalah pusaka yang tak kan punah

Kemudian selainnya berkata,

Kita rela pada pemberian Sang Mahaperkasa

kami: ilmu, dan untuk mereka yang bodoh: harta

Sesungguhnya harta ‘kan punah dalam waktu dekat

Sedang kekayaan ilmu kekal tak kan hilang

Sebagian yang juga mengatakan,

Belajarlah, sesungguhnya ilmu: perhiasan bagi orang-orangnya

Keutamaan dan pusat segala hal yang terpuji

Setiap pagi dan petang, jadilah orang yang selalu mendapatkan manfaat

Dari ilmu, dan berenang di dalam samudera manfaat ilmu

Dalamilah syariat, sesungguhnya syariat adalah penuntun yang terbaik

Kepada kebajikan dan takwa serta saksi yang teradil

Itulah panji al-Hadi (Nabi Muhammad) kepada jalan petunjuk

Itulah perisai yang menyelamatkan dari kejahatan yang keras

Sesungguhnya satu ahli syariat yang wara’

Lebih ditakuti setan daripada seribu ahli ibadah

Ada juga yang berkata,

Ilmu adalah benih setiap kebanggaan, maka bersungguhlah

Agar tak terlewatkan darimu kebanggaan benih itu

Ketahuilah, sesungguhnya ilmu tak ‘kan dicapai

Oleh mereka yang keinginannya makanan dan pakaian

(bersambung)

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *