Ta’wil Mimpi Tentang Shalat dan Rukunnya – Tafsir Mimpi (2/2)

TAFSIR MIMPI
Menurut Al-Qur’an & As-Sunnah
Judul Asli: Tafsīr-ul-Aḥlām
(Penerbit: Maktabah ash-Shafa, Kairo)
Penulis: Muhammad Ibnu Sirin
 
Penerjemah: Dr. M. Syihabuddin, M.A. dan Asep Sopian, S.Pd
Penerbit: GEMA INSANI

Rangkaian Pos: Ta’wil Mimpi Tentang Shalat dan Rukunnya - Tafsir Mimpi

Jika bermimpi mengimāmi shalat sambil duduk, sedangkan ma’mūm berdiri, dia akan menyepelekan persoalan yang ditanganinya. Jika bermimpi mengimāmi shalat sambil berdiri, sedangkan ma’mūmnya duduk, dia akan menangani urusan kaum kaya dan kaum miskin. Jika bermimpi mengimāmi shalat sambil duduk dan ma’mūm pun duduk, mereka akan diuji dengan musibah tenggelam atau pakaiannya dicuri atau jatuh miskin.

Jika bermimpi shalat bersama perempuan, dia akan menangani urusan kaum yang lemah. Jika bermimpi menjadi imām sambil berbaring dan mengenakan kain putih sedang dia tidak mengenal tempat shalatnya, tidak membaca ayat al-Qur’ān, dan tidak bertakbir, dia akan mati dan dishalatkan oleh khalayak.

Jika perempuan bermimpi menjadi imām shalat bagi kaum laki-laki, dia akan mati karena perempuan tidak boleh mendahului laki-laki (mengimāmi shalat laki-laki), kecuali dalam hal kematian. (Catatan: ini masalah khilafiyyah – S.H.)

Jika pemimpin bermimpi mengimami khalayak, kekayaannya akan sirna. Jika bermimpi menjadi imām bagi laki-laki dan perempuan, dia akan dapat memutuskan persoalan di antara manusia bila dia cakap untuk itu. Jika tidak cakap, dia akan menjadi mediator dan juru damai di antara manusia.

Jika bermimpi menjadi imām hingga tuntas, sempurnalah kekuasaannya. Jika shalatnya terputus, terputus pula kekuasaannya, instruksinya takkan dilaksanakan, dan ucapannya tidak dipatuhi.

Jika bermimpi shalat sendirian, demikian pula orang lain, orang lain itu merupakan kaum Khawārij. Jika bermimpi menjadi imām shalat sunnah, dia akan menghadapi tanggung-jawab yang tidak menyulitkannya. Jika khalayak menjadikannya sebagai imām, dia akan menjadi ahli waris karena Allah s.w.t. berfirman:

“…. Dia menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (al-Qashash: 5).

Jika bermimpi menjadi imām shalat, tetapi bacaan al-Qur’ānnya keliru, berarti dia akan mencari sesuatu yang tidak akan diperolehnya. Jika bermimpi shalat di atas loteng, berarti dia akan berbuat baik kepada suatu kaum, baik berupa pemberian pinjaman maupun sedekah sehingga dia memiliki citra yang baik. Jika mimpi berdoa dengan doa yang sudah dikenal, dia akan mendirikan shalat fardhu. Jika mimpi berdoa dengan doa yang tidak mengandung nama Allah s.w.t., dia akan mendirikan shalat karena riyā’. Jika mimpi berdoa bagi kepentingan dirinya saja, Allah s.w.t. akan memberinya anak karena Allah s.w.t. berfirman:

(Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” ( Maryam: 3).

Jika bermimpi berdoa kepada Tuhannya dalam kegelapan, dia akan selamat dari kebingungan sebab Allah s.w.t. berfirman:

“…..Maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap….” (al-Anbiyā’: 87).

Doa yang baik dita’wīlkan dengan pengamalan agama dengan baik. Doa qunut menunjukkan kepada ketaatan. Mimpi berdzikir kepada Allah s.w.t. dengan banyak menunjukan pertolongan karena Allah s.w.t. berfirman:

“….Dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzhalimi…..” (asy-Syu‘arā’: 227).

Jika bermimpi seolah-olah beristighfar kepada Allah, dia dianugerahi rezeki yang halal dan anak karena Allah s.w.t. berfirman:

“….Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun…” (Nūḥ: 10).

Jika bermimpi seolah-olah selesai shalat lalu memohon ampun kepada Allah s.w.t. sambil menghadap ke qiblat, permohonannya akan dikabulkan. Jika dia menghadap ke selain qiblat, dia akan melakukan dosa lalu mati karenanya. Jika dia tidak membaca istighfār, hal itu menunjukkan kemunafiqannya karena Allah s.w.t. berfirman:

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah (beriman), agar Rasūlullāh memohonkan ampunan bagimu….” (al-Munāfiqūn: 5).

Jika perempuan bermimpi seolah-olah dikatakan kepadanya: “Beristighfārlah dari dosamu”, dia akan dituduh melakukan dosa dan perbuatan fāḥisyah karena Zulaikha pun demikian. Jika bermimpi mengucapkan subḥānallāh, dia diberi jalan keluar dari kesulitannya secara tidak disangka-sangka. Jika bermimpi seolah-olah lupa akan tasbīḥ, dia akan dipenjarakan atau ditimpa kebingungan karena Allah s.w.t. berfirman:

Maka, sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah s.w.t.” (ash-Shāffāt: 143).

Jika bermimpi seolah-olah dia membaca lā ilāha illallāh, dia diberi jalan keluar dari kesulitan yang tengah dialaminya dan diberi ḥusn-ul-khātimah dengan mati syahid. Jika bermimpi seolah-olah membaca takbir, dia dianugerahi karunia dan kemenangan atas musuhnya. Jika bermimpi seolah-olah memuji Allah s.w.t., dia meraih cahaya dan petunjuk pada agamanya. Jika bermimpi seolah-olah dia bersyukur kepada Allah, dia meraih kekuatan dan ni‘matnya bertambah. Jika yang bermimpi demikian itu seorang penguasa, dia akan memimpin negeri yang makmur karena Allah s.w.t. berfirman:

“…..Dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” (Saba’: 15).

Jika bermimpi seolah-olah memuji Allah, dia akan dianugerahi anak karena Allah s.w.t. berfirman:

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismā‘īl dan Isḥāq…..” (Ibrāhīm: 39).

Jika bermimpi shalat pada hari Jum‘at, dia akan melakukan perjalanan yang menyenangkan serta meraih kebaikan, kebajikan, rezeki, dan keutamaan. Jika bermimpi shalat Jum‘at pada hari Jum‘at, persoalannya yang tercerai-berai menjadi tersimpul dan meraih kemudahan setelah mendapat kesulitan. Ada pula yang mena’wīlkan bahwa dia akan menyangka suatu persoalan itu baik, padahal tidak demikian.

Jika bermimpi dapat melaksanakan dan menyelesaikan shalat, dia akan memperoleh karunia dan rezeki yang lapang dari Allah s.w.t. Jika bermimpi bahwa orang-orang melaksanakan shalat Jum‘at di masjid jami‘, sedangkan dia melakukannya di rumahnya, atau tokonya, atau di desanya, tetapi dia mendengar takbir, ruku‘, sujud, tasyahhud, dan salam serta menduga bahwa orang-orang telah selesai shalat, dia akan dipecat dari kekuasaannya bila dia penguasa.

Jika bermimpi memelihara shalat, dia akan meraih kemuliaan dan kehormatan sebab Allah s.w.t. berfirman:

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (al-Mā’idah: 34).

Jika bermimpi shalat dan keluar dari masjid, dia akan meraih kebaikan dan rezeki karena Allah s.w.t. berfirman:

Apabila shalat telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (al-Jum‘at: 10)