Tanwir-al-Qulub | Bagian Kedua-Bab 7 : Tobat (6/10)

Menerangi Qalbu
Manusia Bumi, Manusia Langit
Pengarang : Syaikh Muhammad Amin Al Kurdi An Naqsyabandiy
Penerbit : Pustaka Hidayah , Bandung

(lanjutan)

Wahai orang yang menyedihkan, sekaranglah waktunya bagimu untuk melepaskan diri dari hawa nafsumu Sekaranglah saatnya engkau kembai ke pintu Tuhanmu? Apakah engkau telah melupakan Dia Yang telah memberimu anugerah? Apakah engkau melupakan Dia Yang telah menciptakan dan menyempurnakan penciptaanmu? Apakah engkau melupakan Dia Yang telah membuat banyak hati menaruh iba kepadamu dan dengan rezeki-Nya memberimu makan? Apakah engkau melupakan Dia Yang telah mengilhamkan Islam kepadamu dan memberimu petunjuk? Apakah engkau melupakan Dia Yang dengan anugerah-Nya telah mendekatkanmu? Sehingga engkau menerima semua itu dengan kelalaian dan memperturutkan syahwat, segera melakukan kesalahan dan dosa? Engkau merusak janjinya, membangkang dari perintah-Nya, terus-menerus melakukan dosa, memperturutkan hawa nafsu dan melawan Dia Yang Mahagagah? Kalau pun engkau masih terhalang dan jauh dari Tuhanmu, bila engkau segera kembali kepada-Nya, Dia akan menerimamu dan ridha kepada-Mu. Apabila engkau senantiasa berbakti kepada-Nya. Dia akan mendekat kepadamu.

Ibrahim ibn Adham berkata, “Hati orang mukmin bersih laksana kaca, dan dia akan melihat setiap hal yang ditimpakan setan kepadanya. Lalu jika dia melakukan satu perbuatan dosa, di hatinya itu akan muncul titik noda hitam. Apabila dia bertobat, titik noda itu akan lenyap. Apabila dia kembali melakukan maksiat dan tidak bertobat, noda hitam itu akan bertambah dan bertambah hingga menghitamkannya. Bila hati telah menghitam, sedikit sekali kemungkinan mendapat manfaat nasihat. Bahkan hati itu akan membuta, tidak bisa memahami kebenaran dan agama, akan menganggap remeh masalah akhirat dan mengagungkan masalah dunia. Sehingga saat urusan akhirat mengetuk telinganya, ia hanya akan mampir di telinganya, tidak sampai berbekas di hati dan tidak pula menggerakkannya untuk segera bertobat.

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allak, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.”1

Apabila tubuh sakit, makanan tidak akan memberinya manfaat. Apabila hati sudah tenggelam dalam cinta dunia, nasihat tidak akan memberinya manfaat.

Apabila hati keras, nasehat tidak akan memberinya manfaat

seperti bumi bila asin, hujan tidak akan memberinya manfaat

(bersambung)

Catatan:

  1. QS al-Mumtahanah [60]: 13.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *