Hati Senang

Shalat Ahlulbait AS – Praktik Shalat (4/5)

Shalat Ahlulbait

Penulis : Markaz Nun

Penerbit : Yayasan Bahtera Cinta Al Musthofa

(lanjutan)

Shalat Zhuhur, Ashar dan Isya.

Rakaat pertama:

Berniat dalam hati: Saya mengerjakan shalat Zhuhur, Ashar, atau Isya-disesuaikan dengan shalat yang hendak dilakukan sebagai shalat pada waktunya (ada’an), wajib dan pendekatan diri kepada Allah Swt. Niat tidak mesti diucapkan.

1.Bertakbiratul-ihram, yang dengannya shalat dimulai, yaitu dengan mengucapkan: Allâhu akbar. Dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga ketika mengucapkan takbir.

Catatan: Baik bagi laki-laki maupun perempuan diwajibkan membaca surah al-Fâtihah dan surah lain sesudahnya tanpa bersuara (sirr) dalam shalat Zhuhur dan Ashar.

2. Membaca secara benar surah al-Fâtihah dan surah lain secara lengkap, misalnya surah al-Ikhlash. Hal ini dilakukan dalam posisi berdiri tenang.

Catatan: Dalam shalat Shubuh, Maghrib dan Isya, bagi laki-laki diwajibkan membacanya dengan bersuara (jahr) pada rakaat pertama dan kedua, sedangkan bagi perempuan boleh membacanya tanpa bersuara (sirr). Sementara itu, pada rakaat ketiga dan keempat, baik bagi laki-laki maupun perempuan wajib membacanya tanpa bersuara.

3. Rukuk, yaitu membungkukkan badan hingga tangan menyentuh lutut. Pada posisi ini, bacaannya adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

“Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan dengan pujian bagi-Nya.”

Atau membaca kalimat berikut:

سُبْحَانَ اللهِ سُبْحَانَ اللهِ سُبْحَانَ اللهِ.

“Mahasuci Allah. Mahasuci Allah. Mahasuci Allah.”

Catatan: Pada rakaat pertama dan kedua shalat Zhuhur dan Ashar, dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan untuk membaca bismillahir-rahmânir- rahim dengan bersuara (jahr).

4. Berdiri tegak setelah rukuk. Pada posisi ini, dianjurkan membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

“Semoga Allah mendengar orang yang memuji- Nya.”

5. Bersujud di atas tanah alami, atau sesuatu yang tumbuh di bumi dan tidak biasa dimakan atau dijadikan pakaian, dengan meletakkan tujuh organ sujud di atas bumi. Tujuh organ sujud adalah dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ibu jari kaki.

Pada posisi ini, bacaannya adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

“Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi dan dengan pujian bagi-Nya.”

Atau membaca kalimat berikut:

سُبْحَانَ اللهِ . سُبْحَانَ اللهِ سُبْحَانَ اللهِ

“Mahasuci Allah. Mahasuci Allah. Mahasuci Allah.”

Ketika membaca zikir wajib dalam sujud, hen- daklah badan dalam keadaan tenang dan tumak- ninah.

Catatan: Dalam sujud, dianjurkan untuk berdoa apa saja yang diinginkan untuk terpenuhinya hajat dunia dan akhirat.

6. Bangkit dari sujud dan duduk tenang dan tegap. Pada posisi ini, dianjurkan membaca:

أسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّي وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“Aku memohon ampun kepada Allah, Tuhanku, dan bertobat kepada-Nya.”

Catatan: Setelah membaca zikir pada rukuk dan sujud, dianjurkan membaca:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

“Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Muham- mad dan keluarga Muhammad.”

7. Bersujud kedua, dan ulangi bacaan pada sujud pertama. Duduk setelah sujud kedua disebut duduk istirahat.

Dengan demikian, tuntaslah rakaat pertama shalat.

Rakaat kedua:

8. Berdirilah untuk melaksanakan rakaat kedua, lalu membaca surah al-Fâtihah dan surah lain.

9. Setelah qira’ah (membaca surah al-Fatihah dan surah lain), dianjurkan membaca qunut dengan mengangkat kedua tangan dan menghadapkan telapak tangan ke arah langit.

Catatan: Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca dalam qunut adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْأَرَضِينَ السَّبْعِ وَمَا فِيهِنَّ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun Mahamulia. Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahatinggi Mahaagung. Mahasuci Allah, Tuhan Pemilik tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi beserta segala yang ada di dalamnya, dan Tuhan Pemilik Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan Pemilik semesta alam.”

10. Lalu rukuk, dan lakukan seperti apa yang dilakukan pada rakaat pertama.

11. Setelah bangkit dari sujud kedua dalam rakaat kedua, duduklah lurus dan tenang. Lalu membaca tasyahud:

أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.”

Dengan demikian, selesailah rakaat kedua.

Catatan: Sebelum membaca tasyahud, dianjurkan membaca:

بِسْمِ اللهِ وَبِاللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَخَيْرُ الْأَسْمَاءِ لِلَّهِ

“Dengan nama Allah, dan dengan Allah, dan segala puji bagi Allah, dan sebaik-baik nama adalah milik Allah.”

Kemudian, setelah tasyahud, dianjurkan membaca:

وَتَقَبَّلْ شَفَاعَتَهُ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ

“Dan terimalah syafaatnya dan angkatlah derajat- nya.”

Rakaat ketiga:

12. Berdirilah untuk melakukan rakaat ketiga. Setelah berdiri tenang, bacalah:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ

“Mahasuci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar.”

Lebih baik mengulang kalimat ini tiga kali. Kemudian rukuk, dan lakukan seperti apa yang dilakukan pada rakaat pertama, baik gerakan maupun bacaannya.

Catatan: Pada rakaat ketiga dan keempat, boleh memilih apakah membaca surah al-Fatihah dengan tidak bersuara atau membaca empat tasbih tadi.

Rakaat keempat:

13. Berdirilah untuk melaksanakan rakaat keempat, dan lakukan seperti apa yang dilakukan pada rakaat ketiga.

14. Setelah bangkit dari sujud terakhir dan duduk dengan tenang, bacalah tasyahud seperti tasyahud pada rakaat kedua, lalu membaca salam berikut:

 السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

“Salam sejahtera bagimu, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Salam sejahtera bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah bagi kamu sekalian.”

Catatan: Salam yang disebutkan di atas adalah bentuknya yang lengkap. Adapun salam yang wajib adalah:

السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ

“Salam sejahtera bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh.”

Atau:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ

“Salam sejahtera bagi kamu sekalian.”

Shalat Shubuh

Dalam shalat Shubuh, orang yang shalat, setelah selesai membaca tasyahud pada rakaat kedua, wajib membaca salam. Dengan begitu, shalatnya selesai.

Shalat Maghrib

Dalam shalat Maghrib, orang yang shalat, setelah bangkit dari sujud kedua pada rakaat ketiga, membaca tasyahud dan salam. Dengan begitu, shalatnya selesai.

Laman Terkait

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.