Risalah al-Bajuriyah – Tijan ad-Durori (Penutup)

RISĀLAH AL-BĀJŪRIYYAH
(TĪJĀN AD-DURARĪ)
Oleh: Syaikh Ibrohim al-Bajuriy

Alih Bahasa: M. Munawwir Ridwan
Penerbit: ZAMZAM (Surmber Mata Air Ilmu)

Rangkaian Pos: Risalah al-Bajuriyah - Tijan ad-Durori | Syekh Ibrahim al-Bajuriy

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

 

خَاتِمَةٌ

PENUTUP

 

يَجِبُ عَلَى الشَّخْصِ أَنْ يَعْرِفَ نَسَبَهُ (ص) مِنْ جِهَةِ أَبِيْهِ وَ مِنْ جِهَةِ أُمِّهِ.

Wajib bagi semua orang untuk mengetahui silsilah Nabi s.a.w., baik dari pihak ayah Beliau maupun dari pihak ibu Beliau.

فَأَمَّا نَسَبُهُ (ص) مِنْ جِهَةِ أَبِيْهِ فَهُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِمِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ بْنِ قُصَيِّ بْنِ كِلَابِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ ابْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضَرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسِ بْنِ مُضَرِ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ ابْنِ عَدْنَانَ وَ لَيْسَ فِيْمَا بَعْدَهُ إِلَى آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ طَرِيْقٌ صَحِيْحٌ فِيْمَا يُنْقَلُ.

Adapun silsilah Nabi s.a.w., dari jalur ayah beliau adalah, baginda kita Muḥammad s.a.w., adalah putra ‘Abdullāh putranya ‘Abd-ul-Muththalib putranya Hāsyim putranya ‘Abdu Manāf putranya Qushay putranya Kilāb putranya Murrah putranya Ka‘b putranya Lu’ay putranya Ghālib putranya Fihr putranya Mālik putranya Nadhar putranya Kinānah purtranya Khuzaimah putranya Mudrikah putranya Ilyās putranya Mudhar putranya Nizār putranya Ma‘add putranya ‘Adnān. Dan – sampai Sayyid ‘Adnān ini – tidak ada silsilah yang Shaḥīḥ hingga Nabi ‘Ādam a.s.

وَ أَمَّا نَسَبُهُ (ص) مِنْ جِهَةِ أُمِّهِ فَهُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ آمِنَةَ بِنْتِ وَهْبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ بْنِ زُهْرَةَ بْنِ كِلَابٍ، فَتَجْتَمِعُ مَعَهُ (ص) فِيْ جَدِّهِ كِلَابٌ.

Adapun silsilah Nabi s.a.w., dari jalur ibunya adalah, Baginda kita Muḥammad s.a.w., adalah putra Āminah putrinya Wahb putranya ‘Abdu Manāf putranya Zuhrah putranya Kilāb. Maka bertemulah Sayyidah Āminah beserta Nabi s.a.w., pada kakeknya, yakni Sayyid Kilāb.

وَ مِمَّا يَجِبُ أَيْضًا أَنْ يُعْلَمَ أَنَّ لَهُ حَوْضًا.

Dan dari sebagian perkara yang wajib untuk diketahui adalah sesungguhnya Nabi Muḥammad s.a.w., memiliki Ḥaudh (danau di surga).

وَ أَنَّهُ (ص) يَشْفَعُ فِيْ فَصْلِ الْقَضَاءِ، وَ هذِهِ الشَّفَاعَةُ مُخْتَصَةٌ بِهِ (ص).

Dan sesungguhnya Nabi Muḥammad s.a.w. akan memberi syafaat ketika dalam Fashl-ul-Qadhā’ (pemutusan hukum untuk seluruh makhluk), dan Syafā‘ah ini dikhususkan kepada Nabi Muḥammad s.a.w.

وَ مِمَّا يَجِبُ أَيْضًا أَنْ تَعْرِفَ الرُّسُلَ الْمَذْكُوْرِيْنَ فِي الْقُرْآنِ تَفْصِيْلًا وَ أَمَّا غَيْرُهُمْ فَيَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يَعْرِفُهُمْ إِجْمَالًا.

Dan yang wajib untuk diketahui juga adalah nama para rasul yang disebutkan dalam al-Qur’ān secara rinci, adapun selain para rasul yang disebutkan dalam al-Qur’ān, maka wajib mengetahuinya secara global saja.

وَ قَدْ نَظَّمَ بَعْضُهُمُ الْأَنْبِيَاءَ الَّتِيْ تَجِبُ مَعْرِفَتُهُمْ تَفْصِيْلًا فَقَالَ:

Dan sebagian ulama telah menazhamkan nama para Nabi yang wajib diketahui secara rinci, mereka berkata:

خَتْمٌ عَلَى كُلِّ ذِي التَّكْلِيْفِ مَعْرِفَةٌ

بِأَنْبِيَاءَ عَلَى التَّفْصِيْلِ قَدْ عُلِمُوْا

فِيْ تِلْكَ حُجَّتُنَا مِنْهُمْ ثَمَانِيَةٌ

مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ وَ يَبْقَى سَبْعَةٌ وَ هُمُ

إِدْرِيْسُ هُوْدٌ شُعَيْبٌ صَالِحٌ وَ كَذَا

ذُو الْكِفْلِ آدَمُ بِالْمُخْتَارِ قَدْ خُتِمُوْا

Wajib bagi setiap Mukallaf mengetahui,

Nama para Nabi secara terperinci yang telah diketahui.

Di situlah hujjah kita. Sebagian mereka ada delapan,

Setelah sepuluh (8+10=18) dan sisanya ada tujuh yakni.

Nabi Idrīs, Hūd, Syu‘aib, Shāliḥ, begitu juga,

Nabi Zulkifli, Ādam dengan Nabi yang terpilihlah (Nabi Muḥammad) para Nabi diakhiri.

وَ مِمَّا يَجِبُ اعْتِقَادُهُ أَيْضًا أَنَّ قَرْنَهُ أَفْضَلُ الْقُرُوْنِ ثُمَّ الْقَرْنُ الَّذِيْ بَعْدَهُ ثُمَّ الْقَرْنُ الَّذِيْ بَعْدَهُ.

Dan sebagian yang wajib diyakini lagi adalah, bahwa sesungguhnya masa/era Rasūlullāh s.a.w., adalah masa yang terbaik, lantas masa sesudahnya (Shahabat Nabi) kemudian masa sesudahnya lagi (Tābi‘īn).

وَ يَنْبَغِيْ لِلشَّخْصِ أَنْ يَعْرَفَ أَوْلَادَهُ (ص) وَ هُمْ سَبْعَةٌ عَلَى الصَّحِيْحِ سَيِّدُنَا الْقَاسِمُ وَ سَيِّدَتُنَا زَيْنَبٌ وَ سَيِّدَتُنَا رُقَيَّةٌ وَ سَيِّدَتُنَا فَاطِمَةٌ وَ سَيِّدَتُنَا أُمُّ كُلْثُوْمٍ وَ سَيِّدُنَا عَبْدُ اللهِ وَ هُوَ الْمُلَقَّبُ بِالطَّيِّبِ وَ الطَّاهِرِ وَ سَيِّدُنَا إِبْرَاهِيْمُ وَ كُلُّهُمْ مِنْ سَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى إِلَّا إِبْرَاهِيْمَ فَمِنْ مَارِيَّةَ الْقِبْطِيَّةِ.

Dan seyogyanya bagi seseorang untuk mengetahui putra seseorang untuk mengetahui putra-putri Nabi Muḥammad s.a.w. Dan jumlah mereka berdasarkan riwayat yang Shaḥīḥ adalah Sayyid Qāsim, Sayyidah Zainab, Sayyidah Ruqayyah, Sayyidah Fāthimah, Sayyidah Ummi Kultsūm, Sayyid ‘Abdullāh yang dijuluki ath-Thayyib dan ath-Thāhir, Sayyid Ibrāhīm. Dan mereka semuanya dari Ibu Sayyidah Khadījah al-Kubrā kecuali Sayyid Ibrāhīm dari Ibu Māriyyah al-Qibthiyyah.

وَ هذَا آخِرُ مَا يَسَّرَهُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَ كَرَمِهِ.

Ini akhir dari sesuatu yang telah dimudahkan oleh Allah s.w.t., dari sifat Kedermawanan-Nya dan Kemuliaan-Nya.

وَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ.

Segala puji hanya milik Allah s.w.t., Tuhan semesta alam. Shalawat kepada Baginda kita Muḥammad s.a.w., dan juga kepada keluarganya dan para Shahabatnya.

 

PENUTUP (SANG PENULIS KITAB INI)

 

Puji syukur tiada terkira kami haturkan kepada Allah s.w.t., karena hanya atas pertolongan-Nya sematalah buku kecil ini dapat hadir di hadapan saudara.

Semoga nikmat yang luar biasa ini bisa membawa manfaat dan berkah untuk seluruh umat Islam.

Rabb-iḥyinā Syākirīn Wa Tawaffanā Muslimīn,

Nub‘ats Min-al-Āminīn Fī Zumrat-is-Sābiqīn,

Bijāhi Thāh-ar-Rasūl Jud Rabbanā Bil-Qabūl,

Wa Hab lanā Kulla Sūl Rabb-istajib Lī Āmīn.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *