Penyembuhan Cara Sufi – Pendahuluan (5/5)

Syakh Ghulam Moinuddin

Judul Asli : The Book of Sufi Healing
Penerjemah : Arif Rakhmat
Penyunting : Ahmad Norma Permata
Penerbit : Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta

(lanjutan)

Selama periode ini saya beruntung memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Afghanistan, tempat saya mengikuti studi formal mengenai ilmu-ilmu penyembuhan di bawah bimbingan para Sufi dari daerah itu. Sewaktu di sana, saya mulai mengerjakan praktik-praktik penyembuhan yang menjadi interpretasi yang diimpikan oleh Pir Syed Daud Iqbal, pemimpin Sufi Naqsyabandiyyah di Dehdadi, dekat wilayah Balkh.

Pengetahuan mengenai hukum Islam (fiqh) dan ilmu pemanfaatan ayat-ayat Al-Qur’an dalam penyembuhan (ta’widz) disampaikan oleh Hajji Syeikhul-Islam Nimayatullah Shahrani, juga sewaktu saya tinggal di Afghanistan.

Pada bulan April 1976, sewaktu saya mengunjungi pimpinan dan mursyid tertinggi ordo Chishtiyyah di Dargah, Hazrat Khwaja Mu’inuddin Chishti ra, untuk pertama kalinya saya mengalami serangkaian mukjizat (karamah). Di bawah pengarahan syeikh, saya mampu melakukan praktik tertentu untuk menghentikan pendarahan yang sedang diderita oleh istri saya jauh dari Kabul, suatu kejadian yang kemudian disebut mukjizat oleh dokter-dokter yang merawatnya.

Setelah itu, saya bertekad untuk menyerahkan sisa hidup saya untuk tugas-tugas pengabdian kepada umat manusia, untuk Allah ta’ala Yang Mahakuasa, dan hanya karena Allah ta’a la, Masya Allah.

Agar buku ini dapat bermanfaat semaksimal mungkin, saya berusaha mencari naskah-naskah berbahasa Arab yang asli di mana pun saya dapatkan dan juga penulisan serta terjemahan beberapa doa. Beberapa kalimat tetap ditulis dalam bahasa Arab karena alasan yang akan diketahui pada halaman-halaman selanjutnya.

Ungkapan terima kasih khusus saya sampaikan kepada syeikh saya yang sekarang, Syed Safdar Ali Syah Chishti dari Lahore, Pakistan yang telah membagikan ilmu spiritualnya, yang untuknya saya barangkali tak akan pernah dapat menyatakan penghargaan secara layak.

Contoh paling baik dari pemikiran yang ada dalam buku teks ini dapat dilihat pada kehidupan dan kepribadian Sufi Abu Anees Muhammad Barkat Ali dari Darul Ehsan, Pakistan. Beberapa pengalaman penyembuhannya merupakan legenda di seluruh dunia.

Walaupun saya terlibat dalam persiapan naskah akhir dari buku ini, Bernard Glicksberg banyak memberi saya bantuan dalam produksi mekanis dari teks ini dan memungkinkan saya bekerja lancar dengan beberapa pertimbangan eksternal. Dia telah membuktikan sebagai teman pada saat yang tepat.

Pengeditan naskah-naskah ini merupakan suatu tantangan tersendiri. Rabia Harris telah mengerahkan pengetahuan bahasa Arabnya dalam membahas unsur-unsur bahasa asing yang berbeda-beda. Dan Kendra Crossen banyak menyempatkan waktu untuk memperjelas dan memberikan tambahan untuk teks ini. Penghormatan serta rasa terima kasih saya ucapkan untuk kedua orang tersebut.

Rasa terima kasih untuk Leslie Colket yang mengelola untuk mengumpulkan seluruh unsur-unsur produksi yang ter pisah-pisah. Abu Anees Muhammad Barkat Ali telah membaca naskah untuk mencari kesalahan isi dan alasan, dan Zafar Hussain membantu saya dalam menyelesaikan masalah-masalah teknis yang berkaitan dengan terminologi Sufisme.

Istri saya, Iman, telah mendengarkan dan mempertimbangkan pemikiran-pemikiran dan usaha-usaha saya dengan penuh kasih sayang sewaktu saya menulis buku ini. Saya sangat berterima kasih atas dukungan dan kesabarannya yang tiada henti. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan rahmat dan karunia-Nya. Amin. Amin. Amin.

Wa akhiru da’wana an alhamdu lilllahi rabbil ‘alamin. Washshalatu wassalamu ‘ala rasulihil karim. Rabbana taqabbal minna innaka antassamii’ul-‘Alim. Subhana Rabbika rabbil ‘izzati amma yashifun. Wa salamun ‘alal-mursalin. Walhamdu lilllahi rabbil ‘alamin.

Amin.


Prawacana

Falsafah Sufisme terangkum dalam kata-kata khutbah terakhir Hazrat Khwaja Muinuddin Chishti ra., sewaktu beliau menyampaikan pesan kepada para pengikutnya sebulan sebelum wafat. Beliau berkata:

Cintailah semuanya dan jangan membenci siapa pun

Menyerukan kedamaian akan membuatmu tenang

Hanya Allah dan agama yang tidak akan membuatmu tersesat

Bangkitkan seluruh kekuatan tersembunyi dari kehidupanmu dan perlihatkanlah keindahan dirimu yang abadi

Hargailah kedamaian dan kebahagiaan 

dan sebarkanlah di mana pun engkau berada

dan ke mana pun engkau pergi

Jadilah api kebenaran yang menyala

Jadilah bunga kasih sayang yang indah

Dan jadilah cahaya kedamaian yang menenangkan

Dengan cahaya spiritualmu,

hilangkan kegelapan dan kebodohan

lenyapkan kabut pertikaian dan peperangan

dan sebarkanlah kebaikan, kedamaian serta keharmonisan di antara manusia

Jangan pernah mencari bantuan, kebaikan dan kepuasan

dari siapapun kecuali Allah

Jangan pergi ke istana para raja

tetapi jangan pernah menolak mendoakan dan membantu orang yang perlu,

orang yang miskin, para janda dan yatim piatu, jika mereka datang ke rumahmu

Inilah tugasmu, untuk membantu umat manusia

Lakukanlah hal ini dengan penuh tanggung jawab dan berani

sehingga saya, sebagai Mursyid,

tak akan malu dengan kekurangan yang ada pada dirimu

di hadapan Allah Yang Mahakuasa

serta pendahulu ordo Sufi (silsilah) kita pada Hari Pembalasan

Dalam halaman-halaman selanjutnya, usaha-usaha saya yang sederhana ini akan diarahkan untuk memenuhi nasihat yang shaleh tersebut. Ini untuk semua umat manusia, dan memperlihatkan rasa cinta saya akan kehidupan dan contoh dari pemimpin kita yang sangat kita kasihi, Nabi Islam dan penyelamat umat manusia, Muhammad saw.

Jika anda menemukan cahaya batin di sini, segala puji, rasa syukur dan penghargaan hanyalah untuk Allah subhana wa ta’ala, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Jika ada kesalahan adalah tanggung jawab saya sendiri, dan saya selalu berlindung dan mohon ampunan dari Allah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *