Syaikh Ibrāhīm al-Laqqānī berkata:
وَ فِيْ إِعَادَة الْعَرَضْ قَوْلَانِ | وَ رُجِّحَتْ إِعَادَةُ الْأَعْيَانِ. |
“Dalam hal pengembalian ‘aradh (sifat) ada dua pendapat. Yang terkuat adalah ‘aradh dikembalikan dengan segala ‘ain-nya.”
Dalam hal pengembalian ‘aradh (sifat) ada dua pendapat ‘ulamā’. Yang diunggulkan adalah pendapat yang mengatakan bahwa ‘aradh (sifat) kembali dengan seluruh ‘ain-nya.
Ada dua pendapat tentang kembalinya ‘aradh (sifat-sifat jisim). (1731).
Pendapat kedua ini lemah dan marjūḥ. Pendapat yang pertama adalah yang benar, sebagaimana perkataan Syaikh Ibrāhīm al-Laqqānī: (وَ رُجِّحَتْ إِعَادَةُ الْأَعْيَانِ), ya‘ni pendapat yang kuat adalah ‘ain ‘aradh dikembalikan sebagaimana keadaan semula di dunia, bukan digantikan dengan ‘aradh yang lain sebagaimana pendapat kedua yang menyatakan bahwa ‘aradh tidak bisa kembali ke jisimnya yang awal. Wallāhu a‘lam.