Syaikh Ibrāhīm al-Laqqānī berkata:
وَ وَاجِبٌ أَخْذُ الْعِبَادِ الصُّحُفَا | كَمَا مِنَ الْقُرْآنِ نَصًّا عُرِفَا. |
“Wajib bagi seorang hamba mengambil buku catatan ‘amal sebagaimana diketahui nashnya dari al-Qur’ān.”
Lafazh (وَاجِبٌ) berkedudukan sebagai khabar muqaddam dan lafazh (أَخْذُ الْعِبَادِ) menjadi mubtada’ mu’akhkhar.
Mengambil buku catatan ‘amal hukumnya wajib bagi semua manusia. Sebagian menerimanya dengan tangan kanan dan sebagian yang lain dengan tangan kiri, sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’ān.
Seluruh orang mu’min harus mengimani kepastian terjadinya pengambilan buku catatan ‘amal di hari Kiamat. Orang-orang yang beriman akan menerimanya dengan tangan kanan, sedangkan orang kafir menerimanya dengan tangan kiri. (1881)
Allah s.w.t. berfirman:
فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ. فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا. وَ يَنْقَلِبُ إِلى أَهْلِهِ مَسْرُوْرًا
“Adapun orang yang diberikan catatan ‘amalnya dari sebelah kanannya, maka dia akan dihisab dengan hisab yang ringan dan akan kembali kepada keluarganya dalam keadaan bahagia.” (QS. al-Insyiqāq [84]: 7-9).
وَ أَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ. فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُوْرًا. وَ يَصْلَى سَعِيْرًا
“Sedangkan orang yang diberikan catatannya dari belakang punggungnya maka ia akan mengeluh: “Aduh celaka!” Dan ia akan masuk ke dalam neraka sa‘īr.” (QS. al-Insyiqāq [84]: 10-12).