Pelaku Maksiat yang Mati Sebelum Bertaubat – Terjemah Tauhid Sabilul Abid KH. Sholeh Darat

TERJEMAH TAUHID

سَبِيْلُ الْعَبِيْدِ عَلَى جَوْهَرَةِ التَّوْحِيْدِ
Oleh: Kiyai Haji Sholeh Darat
Mahaguru Para Ulama Besar Nusantara
(1820-1903 M.)

Penerjemah: Miftahul Ulum, Agustin Mufrohah
Penerbit: Sahifa Publishing

Rangkaian Pos: 004 Persoalan Aqidah yang Bersumber dari Dalil Naqli (Sam'iyyah) - Terjemah Tauhid Sabilul Abid

Pelaku Maksiat yang Mati Sebelum Bertaubat.

 

Syaikh Ibrāhīm al-Laqqānī berkata:

وَ مَنْ يَمُتْ وَ لَمْ يَتُبْ مِنْ ذَنْبِهِ فَأَمْرُهُ مُفَوَّضٌ لِرَبِّهِ.

\

Barang siapa mati dengan tanpa bertaubat maka urusannya nanti diserahkan kepada Tuhannya.”

Orang yang meninggal setelah melakukan beberapa dosa selain syirik dan ia belum bertaubat kepada Allah s.w.t., maka perkaranya akan diserahkan kepada Tuhannya.

Kami tidak berpendapat bahwa perbuatan dosa akan diampuni agar dosa tidak dianggap sesuatu yang mubāḥ. Kami juga tidak berpendapat pelaku dosa akan disiksa, karena jā’iz bagi Allah mengampuni dosa selain kekufuran dan walaupun ia akan disiksa, tetap ia tidak akan kekal di neraka. (2161) Hal ini berdasarkan firman Allah s.w.t.:

وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. az-Zalzalah [99]: 7).

Dan hadits Nabi Muḥammad s.a.w.:

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Barang siapa yang mengucapkan “Lā ilāha illallāh” maka dia akan masuk surga.”

Catatan:

  1. 216). Tuḥfat-ul-Murīd, hal. 308.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *